Senin, 29 September 2025

Gerebek Pabrik Baterai Hyundai-LG Energy Solution di Georgia, Imigrasi AS Tangkap 300 Warga Korea

Imigrasi Amerika Serikat menahan 300 warga negara Korea dalam sebuah penggerebekan terkait dugaan pelanggaran imigrasi di Georgia

Editor: Choirul Arifin
Korea Times/X
Imigrasi Amerika Serikat menahan 300 warga negara Korea dalam sebuah penggerebekan terkait dugaan pelanggaran imigrasi di lokasi konstruksi pabrik Hyundai dan LG Energy Solution di Georgia, Amerika Serikat, Kamis, 4 September 2025. 

TRIBUNNEWS.COM - Imigrasi Amerika Serikat menahan 300 warga negara Korea dalam sebuah penggerebekan terkait dugaan pelanggaran imigrasi di lokasi konstruksi pabrik Hyundai dan LG Energy Solution di Georgia, Amerika Serikat, Kamis, 4 September 2025.

Mereka yang ditahan terdiri dari karyawan afiliasi Hyundai Motor Group dan staf kantor pusat LG Energy Solution yang berada di AS untuk urusan bisnis.

Kementerian Luar Negeri Seoul langsung mengeluarkan komplain atas penggerebekan tersebut. Dalam pernyataan resmi yang dikeluarkan hari Jumat kemarin, mereka menekankan bahwa operasi bisnis perusahaan-perusahaan Korea tidak boleh diganggu oleh tindakan penegakan hukum Pemerintah AS.

"Aktivitas ekonomi perusahaan investasi kami dan hak-hak warga negara kami tidak boleh dilanggar secara tidak adil selama operasi penegakan hukum AS," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Korea Selatan, Lee Jae-woong.

Lee menegaskan, Kemenlu Korsel sedang mengambil langkah-langkah aktif, termasuk mengirimkan konsul dari Kedutaan Besar Korea di Washington dan Konsulat Jenderal di Atlanta ke lokasi tersebut dan membentuk satuan tugas di lokasi.

"Kami juga telah menyampaikan kekhawatiran dan penyesalan kami melalui Kedutaan Besar AS di Seoul, mendesak mereka untuk memastikan bahwa hak dan kepentingan sah warga negara kami dilindungi sepenuhnya," kata dia.

Presiden Korea Lee Jae Myung dilaporkan telah mengetahui insiden tersebut dan menginstruksikan para pejabat Korsel untuk memantau situasi secara ketat.

Kemenlu Korsel mengeluarkan tanggapan yang luar biasa keras terhadap AS yang selama ini merupakan sekutu utama Korsel hanya berselang beberapa jam setelah otoritas imigrasi AS melakukan operasi penegakan hukum besar-besaran pada hari Kamis (waktu setempat) di sebuah lokasi konstruksi tempat Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution.

Di lokasi tersebut sedang dibangun pabrik baterai baru yang lokasinya bersebelahan dengan fasilitas manufaktur kendaraan listrik milik Hyundai.

Otoritas AS mengatakan penggerebekan itu merupakan bagian dari penyelidikan atas "praktik ketenagakerjaan yang melanggar hukum dan kejahatan federal serius lainnya."

Operasi tersebut melibatkan agen dari Badan Imigrasi dan Bea Cukai AS (ICE) dan Investigasi Keamanan Dalam Negeri.

Baca juga: Polisi Jepang Tetapkan 11 WNI Tersangka Pembunuhan dan Pelanggaran Imigrasi, Ini yang Dilakukan KBRI

Para agen tersebut dilaporkan menahan para pekerja pabrik hingga kewarganegaraan mereka dapat diverifikasi. Mereka yang statusnya belum dikonfirmasi diborgol dengan tali pengikat dan dipindahkan ke fasilitas penahanan ICE.

"Kami mengonfirmasi jumlah pasti individu yang ditahan melalui kerja sama dengan perusahaan-perusahaan tersebut," kata seorang pejabat kementerian luar negeri yang tidak ingin disebutkan namanya.

"Konsul Jenderal di Kedutaan Besar Korea di Washington dijadwalkan akan dikirim ke lokasi tersebut dengan instruksi untuk memberikan dukungan penuh, termasuk pertemuan konsuler dan bantuan," tambahnya.

Pejabat tersebut mengatakan bahwa otoritas AS tidak memberikan pemberitahuan sebelumnya tentang penggerebekan besar-besaran tersebut melalui jalur diplomatik, namun menolak berkomentar apakah ada komunikasi yang terjadi setelahnya.

Baca juga: Pekerja Pembongkaran asal Indonesia di Jepang Ditangkap karena Gunakan Kartu Izin Tinggal Palsu

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan