Senin, 29 September 2025

Tribunners / Citizen Journalism

HUT Kemerdekaan RI

Kemerdekaan di Ujung Jempol: Menjaga Api Nasionalisme dan Semangat Bung Karno di Era Digital

Menurut Bung Karno, kemerdekaan sejati tidak hanya terbebas dari penjajah tetapi juga merdeka dari segala bentuk penjajahan mental dan spiritual.

Editor: Hasanudin Aco
Istimewa
I WAYAN SUDIRTA - Anggota Komisi III DPR Fraksi PDI Perjuangan, Dr. I Wayan Sudirta, SH., MH, 

Media sosial menjadi medan baru bagi penyebaran hoaks, ujaran kebencian, dan provokasi yang memecah belah.

Ironisnya, banyak dari konten-konten tersebut datang dari sesama anak bangsa. Polarisasi politik, perang komentar, dan cancel culture telah menjadi fenomena sehari-hari.

Kita sedang menyaksikan bagaimana ruang digital bisa menjadi arena baru bagi penjajahan nilai dan disorientasi identitas.

Kemerdekaan informasi tanpa kedewasaan moral justru menjadi bumerang. Masyarakat dibanjiri oleh informasi, tapi seringkali kehilangan makna.

Kita mengalami apa yang oleh filsuf Jean Baudrillard disebut sebagai simulacra dimana realitas tergantikan oleh ilusi yang diproduksi terus-menerus oleh media.

Pancasila: Kompas Moral di Tengah Kebingungan Digital

Di tengah kompleksitas ini, Pancasila kembali menunjukkan relevansinya sebagai dasar etika bermedia.

Pancasila bukan sekadar teks konstitusional, tetapi nilai hidup yang perlu ditanamkan dalam interaksi digital kita.

Sila pertama dan kedua mengajarkan bahwa kebebasan harus dijalankan dengan nilai kebenaran dan kemanusiaan. Hoaks dan kebencian bukanlah bentuk kemerdekaan.

Sila ketiga menuntut kita menjaga persatuan, bahkan dalam perbedaan opini.

 Sila keempat dan kelima mendorong kita berdiskusi secara demokratis dan memperjuangkan keadilan—bukan menjatuhkan, mengintimidasi, atau membungkam.

Jika dipahami secara substansial, Pancasila bisa menjadi "antivirus" dari penyakit digital yang menggerogoti semangat kebangsaan kita.

 Ia adalah kompas moral untuk menyaring informasi, meredam konflik, dan menuntun kita agar tetap waras di tengah hiruk-pikuk ruang siber.

Kearifan Lokal sebagai Pondasi Ketahanan Bangsa

Selain Pancasila, kearifan lokal juga menjadi benteng pertahanan yang kuat.

Halaman
1234

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan