Senin, 29 September 2025

Tribunners / Citizen Journalism

HUT Kemerdekaan RI

Kemerdekaan di Ujung Jempol: Menjaga Api Nasionalisme dan Semangat Bung Karno di Era Digital

Menurut Bung Karno, kemerdekaan sejati tidak hanya terbebas dari penjajah tetapi juga merdeka dari segala bentuk penjajahan mental dan spiritual.

Editor: Hasanudin Aco
Istimewa
I WAYAN SUDIRTA - Anggota Komisi III DPR Fraksi PDI Perjuangan, Dr. I Wayan Sudirta, SH., MH, 

Oleh: Dr. I Wayan Sudirta, SH., MH. 
Anggota Komisi III DPR RI Fraksi PDI-Perjuangan

TRIBUNNEWS.COM - Di usianya yang ke-80, Indonesia memang telah merdeka dari penjajahan fisik.

Namun pertanyaan mendasarnya tetap relevan: apakah kita benar-benar sudah merdeka seutuhnya?

Menurut Bung Karno, kemerdekaan sejati tidak hanya berarti terbebas dari penjajah tetapi juga merdeka dari segala bentuk penjajahan mental dan spiritual.

Beliau pernah berujar, "Perjuanganku lebih mudah karena melawan penjajah.

Perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri." Ucapan ini kini terasa sangat relevan di tengah gelombang tantangan era digital.

Ketika Kemerdekaan Diuji oleh Algoritma

Secara filosofis, kemerdekaan sejati adalah kondisi di mana individu dan bangsa mampu menentukan nasibnya sendiri tanpa dibatasi oleh kekuatan eksternal maupun internal.

Di masa lalu, kekuatan eksternal itu adalah penjajah.

Hari ini, tantangan justru datang dari dalam diri kita sendiri: polarisasi sosial, arus informasi tak terkendali, dan krisis identitas.

Kemerdekaan berekspresi di era digital memang membuka peluang besar, tetapi ironisnya, ruang digital justru menjadi arena baru bagi penjajahan nilai.

Algoritma dan platform media sosial, yang seharusnya menjadi alat pemersatu, kini sering kali menjadi lahan subur bagi penyebaran hoaks, ujaran kebencian, dan provokasi yang memecah belah bangsa.

Tanpa kedewasaan moral, kemerdekaan informasi justru menjadi bumerang yang mengancam persatuan.

Era digital memberi peluang besar bagi kebebasan berekspresi. Siapa saja kini bisa bersuara, menyampaikan pendapat, bahkan memengaruhi opini publik hanya dengan sentuhan jempol.

Namun, justru di sinilah letak persoalannya. 

Halaman
1234

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan