Tribunners / Citizen Journalism
Perjalanan Prabowo dan Arah Baru Diplomasi Indonesia
Prioritas utama Presiden Prabowo terlihat jelas: mengukuhkan kemitraan strategis yang sudah terjalin dan membuka peluang baru.
Editor:
Malvyandie Haryadi
Oleh: Achmad Firdaus H.
Mahasiwa Doktor Hubungan Internasional dari University People’s Friendship of Russia
TRIBUNNERS - Prabowo Subianto telah menunjukkan dinamisme luar biasa dalam pergerakan diplomatiknya di kancah internasional.
Berbeda dengan periode sebelumnya yang mungkin lebih fokus pada konsolidasi internal pasca-pemilu, kepemimpinan Prabowo menandai babak baru dalam politik luar negeri Indonesia, di mana diplomasi aktif dan pragmatis menjadi tulang punggung strategi globalnya.
Perjalanan-perjalanan ke luar negeri yang dilakukannya bukan sekadar kunjungan kenegaraan biasa, melainkan cerminan nyata dari visi politik luar negerinya yang ingin menempatkan Indonesia sebagai aktor global yang relevan, mandiri, dan berorientasi pada kepentingan nasional yang konkret.
Dalam bulan-bulan pertamanya menjabat, prioritas utama Presiden Prabowo terlihat jelas: mengukuhkan kemitraan strategis yang sudah terjalin dan membuka peluang baru.
Kunjungan pertamanya sering kali ditujukan kepada negara-negara yang merupakan mitra ekonomi utama atau memiliki ikatan historis kuat dengan Indonesia.
Contohnya, lawatan ke negara-negara di Asia Tenggara dan Asia Timur seperti Singapura, Malaysia, Jepang, dan Korea Selatan, bukan hanya untuk mempererat hubungan bilateral, tetapi juga untuk menegaskan komitmen Indonesia terhadap stabilitas regional dan kerja sama ekonomi.
Dalam kunjungan-kunjungan ini, fokusnya meliputi investasi, perdagangan, serta isu-isu keamanan maritim dan regional.
Pertemuan dengan kepala negara dan pemerintahan di forum-forum multilateral seperti ASEAN Summit atau KTT G20 juga menjadi platform penting bagi Prabowo untuk memproyeksikan kepemimpinannya.
Di sini, ia secara konsisten menyuarakan posisi Indonesia terkait isu-isu global mulai dari perubahan iklim, ketahanan pangan, hingga reformasi arsitektur keuangan global, menegaskan peran Indonesia sebagai jembatan dan moderator di tengah berbagai polarisasi.
Seiring berjalannya waktu, politik luar negeri Prabowo mulai menunjukkan ciri khasnya yang lebih ekspansif dan non-tradisional.
Ia tidak ragu menjangkau negara-negara yang mungkin tidak selalu menjadi prioritas utama dalam dekade-dekade sebelumnya, atau negara-negara yang berada di tengah sorotan geopolitik.
Kunjungan ke Brasil, misalnya, menunjukkan komitmen untuk memperkuat hubungan dengan sesama negara berkembang di belahan bumi selatan, menjajaki kerja sama di sektor pertanian, energi, dan pertahanan. Ini adalah langkah strategis untuk mendiversifikasi kemitraan di luar lingkaran konvensional.
Paling menonjol dan mengejutkan adalah kunjungan singkat ke Belarus pada 15 Juli 2025. Singgahnya Prabowo di Minsk dalam perjalanan pulang dari Prancis, dan pertemuannya yang intens dengan Presiden Aleksandr Lukashenko di kediaman pribadi, adalah indikator paling jelas dari pendekatan pragmatis ini.
Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Mengingat Peran Arsitek Senyap Budi Gunawan di Pertemuan Bersejarah Jokowi-Prabowo, Prabowo-Megawati |
![]() |
---|
Sosok 3 Wamen yang Ditunjuk Jadi Komisaris Telkom: Angga Raka, Ossy, dan Silmy |
![]() |
---|
Eks Danjen Kopassus Minta Prabowo Segera Ganti Kapolri Listyo Sigit: Sudah Banyak Masalah di Polri |
![]() |
---|
Mahfud MD Masuk Radar Istana Sebagai Calon Menko Polkam, 7 Nama Sudah Ramai Dibahas Publik |
![]() |
---|
Alasan Program Makan Bergizi Gratis Diperluas untuk Guru hingga Kader Posyandu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.