Tribunners / Citizen Journalism
Presiden Prabowo Ajak Eropa Investasi Rumah Sakit di RI, RS Lokal Punya Peluang Naik Kelas
Investasi RS asing disebut melainkan peluang strategis untuk mereformasi sistem layanan kesehatan nasional yang selama ini belum sepenuhnya optimal.
Editor:
Wahyu Aji
Dengan kehadiran RS asing di Indonesia, masyarakat kelas menengah-atas dapat mengakses layanan berkualitas internasional tanpa perlu pergi ke luar negeri.
Di sisi lain, rumah sakit dalam negeri akan terpacu untuk meningkatkan standar pelayanan, memperbaiki manajemen, dan menyesuaikan diri dengan tuntutan konsumen yang semakin tinggi.
Dalam konteks jangka panjang kemajuan rumah sakit di Indonesia dapat dipacu dengan kehadiran rumah sakit asing melalui kerjasama sinergis yang berkelanjutan, sehingga berbagai kebutuhan layanan medis dan obat-obatan dapat terjaga dan terjangkau di seluruh pelosok negeri.
Masyarakat Indonesia yang berada di kawasan terdepan, terisolasi dan terluar dapat terlayani melalui pemenuhan obat-obatan dan layanan kesehatan modern.
Setidaknya Ada banyak kesempatan bagi masyarakat generasi mendatang untuk transformasi pengetahuan di bidang teknologi kesehatan secara berkelanjutan.
Namun, agar kebijakan ini memberikan manfaat optimal dan tidak menciptakan kesenjangan, pemerintah harus bertindak sebagai pengatur keseimbangan.
Beberapa kebijakan penyeimbang yang perlu dipertimbangkan antara lain:
- Insentif fiskal dan akses pembiayaan bagi RS lokal yang melakukan transformasi mutu dan mengejar akreditasi internasional.
- Kemitraan strategis antara RS asing dan lokal untuk transfer teknologi, pelatihan tenaga medis, dan peningkatan kualitas layanan.
- Pengawasan ketat terhadap segmentasi layanan, agar RS asing tidak menyaingi sektor layanan dasar yang ditujukan untuk masyarakat berpenghasilan rendah.
Kewajiban kontribusi RS asing terhadap sistem nasional, seperti dukungan terhadap pendidikan kedokteran, riset, dan pelayanan BPJS.
Sektor kesehatan saat ini bukan hanya soal pelayanan publik, tetapi juga menyangkut ekonomi strategis, investasi jangka panjang, penciptaan lapangan kerja, dan daya saing bangsa.
Dalam konteks inilah, kebijakan membuka pintu bagi RS asing harus ditempatkan, bukan sebagai bentuk liberalisasi yang lepas kontrol, melainkan sebagai bagian dari strategi nasional membangun sistem kesehatan yang tangguh, adil, dan bertaraf global.
Baca juga: Gelar Groundbreaking, RS St Carolus Summarecon Serpong Tambah Fasilitas Layanan Hingga Ruang Operasi
Dengan pengaturan yang tepat, kehadiran RS asing bisa menjadi katalis bagi reformasi sistemik layanan kesehatan nasional, bukan kompetitor yang menyingkirkan pemain lokal, melainkan mitra yang mempercepat transformasi mutu dan profesionalisme layanan medis Indonesia.
Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Orang Stres Makin Banyak, Skizofrenia Jadi Penyakit Jiwa Terbanyak Diderita Warga RI |
![]() |
---|
124 Ribu WNA Jadi Peserta BPJS Kesehatan, Terbanyak dari China dan Kerja di Tambang |
![]() |
---|
5 Masalah Kesehatan Paling Banyak Ditemukan di Program Cek Kesehatan Gratis 2025 |
![]() |
---|
Pengakuan Sopir Bus yang Kecelakaan di Probolinggo: Awalnya Aman, Tiba-tiba Ngeblong dan Angin Habis |
![]() |
---|
8 Tips Sederhana Redakan Mata Lelah Karena Layar HP dan Komputer |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.