Senin, 29 September 2025

Tribunners / Citizen Journalism

Indonesia Masuk Ranking Aman, Kabur Bukan Pilihan

Dunia menilai Indonesia sebagai satu negara paling aman jika Perang Dunia III pecah. Indonesia dinilai unggul karena sejumlah faktor..

Editor: Adi Suhendi
dok. Kompas
ANALISIS - Pengamat militer Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi menyebut Indonesia sebagai satu negara paling aman jika Perang Dunia ke-3 pecah. 

Oleh: Khairul Fahmi, Analis Pertahanan dan Keamanan, Co-Founder ISESS

TRIBUNNEWS.COM - Dunia menilai Indonesia sebagai satu negara paling aman jika Perang Dunia III pecah.

Dalam daftar terbaru @rankingroyals, Indonesia disejajarkan dengan negara-negara netral dan stabil seperti Swiss, Islandia, Bhutan, dan Selandia Baru.

Kita dinilai unggul karena letak geografis, netralitas politik, tingkat kemandirian, dan stabilitas sosial.

Namun, sebagian masyarakat Indonesia justru menggaungkan tagar #KaburAjaDulu.

Sebuah bentuk ironi sosial yang menohok. Di tengah pengakuan global atas "keamanan" kita, warganya sendiri justru merasa tidak cukup aman. Bukan dari ancaman luar, tapi dari tekanan hidup sehari-hari.

Fenomena ini menunjukkan jarak antara persepsi eksternal dan pengalaman internal.

Baca juga: Timur Tengah Panas Perang Iran Vs AS-Israel, DPR Akan Panggil Menlu Indonesia

Dunia melihat Indonesia sebagai tempat yang aman secara strategis, tapi sebagian rakyatnya merasa terancam oleh ketidakpastian masa depan, stagnasi ekonomi, atau bahkan perasaan tak didengar.

Inilah ironi yang harus kita hadapi, ketika negara dipuji di luar, tapi diragukan di dalam.

Maka pertanyaan pentingnya bukan hanya “apakah kita aman?” tapi juga, apakah kita benar-benar siap menghadapi krisis nyata? 

Bukan hanya dari perang global, tapi juga dari krisis kepercayaan yang tumbuh di rumah sendiri.

Ketahanan yang Sistemik dan Adaptif

Dalam konteks ancaman global yang kian kompleks, aman secara geografis atau diplomatis tidak serta merta berarti siap secara sistemik.

Krisis hari ini tidak selalu hadir dalam bentuk invasi bersenjata.

Ia bisa datang dalam wujud serangan siber, disrupsi rantai pasok, sabotase infrastruktur kritis, fluktuasi energi global, dan bahkan manipulasi informasi publik melalui perang opini digital.

Itulah sebabnya, negara yang benar-benar aman bukan hanya yang jauh dan terlindungi dari garis tembak, tetapi yang siap secara internal, dengan sistem yang tangguh, pemerintahan yang sigap, dan masyarakat yang resilien.

Halaman
1234

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan