Tribunners / Citizen Journalism
Tradisi Marandang Bukan Sekadar Proses Memasak Rendang, Tapi juga Warisan Budaya yang Diakui UNESCO
Festival Marandang adalah bukti konkret kontribusi kami dalam menjaga, merayakan, dan mewariskan kekayaan budaya nusantara
Editor:
Dewi Agustina
Oleh: Wulan Fitria
Humas Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (FIB UI)
TRIBUNNEWS.COM - Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Budaya (PPKB) Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (FIB UI) sukses menggelar Festival Marandang 2025, sebuah perhelatan akbar yang memadukan tradisi Halal Bihalal dengan kekayaan budaya Minangkabau.
Acara yang berlangsung di Auditorium Gedung IX FIB UI dan Pelataran FIB UI ini dihadiri oleh sekitar 200 peserta dari berbagai kalangan, menandai komitmen UI dalam melestarikan warisan budaya nusantara.
Baca juga: Kopi Indonesia Berkibar di Amsterdam Coffee Festival 2025
Festival yang mengusung tema “Merawat Tradisi, Merajut Kebersamaan” ini dibuka dengan acara Halal Bihalal civitas akademika FIB UI.
Ini merupakan wujud nyata dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam pengabdian masyarakat melalui pelestarian budaya.
Rangkaian acara memukau para hadirin dengan berbagai pertunjukan seni budaya Minangkabau.

Tari Piring yang dibawakan Bakul Budaya untuk membuka kegiatan berhasil menyedot perhatian, dilanjutkan oleh Paduan Suara dari Bundo Kanduang Ikatan Keluarga Minangkabau, alunan merdu Angklung dari kelompok Angklung Perempuan Indonesia, tari Panen dari komunitas Ayodya Pala yang memvisualisasikan kegembiraan panen raya.
Puncak acara yang paling dinantikan adalah tradisi makan bajamba, di mana seluruh peserta duduk bersama menikmati hidangan khas Minang.
Dekan FIB UI, Dr. Bondan Kanumoyoso, M.Hum. dalam pidatonya menekankan pentingnya peran kampus dalam pelestarian budaya.

"Festival ini adalah bukti konkret kontribusi kami dalam menjaga, merayakan, dan mewariskan kekayaan budaya nusantara," tegasnya.
"Saya sangat mengapresiasi terselenggaranya Festival Marandang ini. Kegiatan seperti ini tidak hanya menjadi wadah pelestarian budaya, tetapi juga memperkaya atmosfer kebudayaan di Kota Depok," ujar Chandra Rahmansyah, Wakil Wali Kota Depok, yang turut hadir dan menikmati jamuan bajamba dalam acara tersebut.
Dr. Lily Tjahjandari, M.Hum., selaku Kepala PPKB FIB UI, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen PPKB dalam melestarikan budaya.
"Tradisi marandang bukan sekadar proses memasak rendang, tetapi merupakan warisan budaya tak benda yang telah diakui UNESCO. Rendang mencerminkan nilai-nilai sosial, kearifan lokal, dan filosofi hidup masyarakat Minangkabau. Festival ini menjadi upaya pelestarian budaya sekaligus bentuk edukasi kepada generasi muda," jelasnya.
Dukungan berbagai pihak turut menyukseskan acara ini, antara lain PT Tudung, Bambu Spa Indonesia, Komunitas Bundo Kanduang Ikatan Keluarga Minangkabau, Angklung Perempuan Indonesia, One Minang Saiyo, Bakul Budaya, Ayodya Pala, dan Urban Spiritual Indonesia.
Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia
Pemerintah Dorong Keterlibatan Generasi Muda dalam Pelestarian Budaya Batik |
![]() |
---|
Soal Green Card Geopark Toba, Anggota Komisi VII DPR Berharap Masyarakat Dapat Lebih Banyak Manfaat |
![]() |
---|
China Sindir Trump, Sebut Tindakan AS Keluar dari UNESCO Bukan Sikap Negara Bertanggung Jawab |
![]() |
---|
30 Link Twibbon Hari Kebaya Nasional 2025, Lengkap Cara Mudah Unggah di Media Sosial |
![]() |
---|
Trump Seret Amerika Keluar dari UNESCO, Palestina Jadi Alasan Utama |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.