Minggu, 5 Oktober 2025

Masuk Warisan Budaya Takbenda UNESCO, Hari Kebaya Nasional Bakal Diperingati 24 Juli 2025

Penetapan Hari Kebaya Nasional ini didasarkan pada Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2023.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Wahyu Aji
HandOut/IST
HARI KEBAYA NASIONAL - Ketua umum Pita Putih Indonesia (PPI) adalah Dr. Giwo Rubianto Wiyogo, M.Pd. saat menjabat Ketua Umum Kowani menghadiri Puncak peringatan Hari Kebaya Nasional 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (24/7/2024). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peringatan Hari Kebaya Nasional akan jatuh pada 24 Juli mendatang

Penetapan Hari Kebaya Nasional ini didasarkan pada Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2023.

Penetapan ini sebagai bentuk penghormatan terhadap kebaya yang sarat nilai historis, filosofis, dan merepresentasikan identitas perempuan Indonesia.

Tanggal 24 Juli dipilih sebagai Hari Kebaya Nasional karena merujuk pada momen bersejarah Kongres Perempuan Indonesia ke-10 yang digelar di Istora Senayan. 

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Soekarno menegaskan bahwa Revolusi Indonesia tidak mungkin berlangsung tanpa keterlibatan aktif perempuan. 

Seluruh peserta kongres kala itu tampil anggun dalam balutan kebaya, menegaskan bahwa kebaya telah menjadi bagian tak terpisahkan dari gerakan perempuan dan perjuangan bangsa.

Sebagai tindak lanjut dari Keppres tersebut, Kowani (Kongres Wanita Indonesia) di bawah kepemimpinan Ketua Umum Dr. Ir. Giwo Rubianto Wiyogo, M.Pd., menjadi pelopor dalam menyelenggarakan peringatan pertama Hari Kebaya Nasional pada 24 Juli 2024 di Istora Senayan.

"Mari kita terus menghidupkan semangat berkebaya, tidak hanya pada momen tahunan, tetapi juga melalui inisiatif rutin seperti “Selasa Berkebaya" gerakan nyata untuk menjadikan kebaya bagian dari gaya hidup sehari-hari," kata Giwo melalui keterangan tertulis, Selasa (15/7/2025).

Mengusung tema "Lestarikan Kebaya, dengan Bangga Berkebaya", peringatan ini berhasil menghadirkan 9.250 perempuan dari seluruh penjuru tanah air, semuanya mengenakan kebaya dari berbagai daerah.

Giwo yang kini menjabat Ketua umum Pita Putih Indonesia (PPI) menjelaskan, kebaya telah resmi diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO, hasil kerja sama lima negara, yakni Indonesia, Brunei Darussalam, Malaysia, Singapura, dan Thailand. 

Pengakuan ini membuka ruang kolaborasi lintas negara dalam memperkuat peran perempuan dan membangun kawasan Asia Tenggara yang harmonis dan berbudaya.

Baca juga: 9.250 Perempuan Meriahkan Hari Kebaya di Senayan, Iriana Jokowi Turut Hadir

Dengan mengenakan kebaya, kita tidak sekadar menjaga warisan leluhur, tetapi juga menyuarakan kebanggaan, kemandirian, serta jati diri perempuan Indonesia di tengah dunia modern yang terus berubah.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved