Senin, 29 September 2025

Tribunners / Citizen Journalism

Letjen TNI Saleh Mustafa, Jenderal 'Dalil Tifa' Ternate

Letjen TNI Muhammad Saleh Mustafa saat ini menjabat Inspektur Jenderal TNI. Saleh adalah seorang jenderal yang membumi.

istimewa
IRJEN TNI - Letjen TNI Muhammad Saleh Mustafa saat ini menjabat Inspektur Jenderal TNI. Saleh Mustafa bisa dibilang menjadi salah satu putra Ternate yang bersinar. 

Semakin intens berteman, sosoknya makin menarik. Tak hanya itu, saya sampai pada satu kesimpulan, Saleh adalah seorang jenderal yang membumi. 

Saya spontan teringat sebuah nilai-nilai luhur budaya Ternate yang menyelimutinya sejak kecil hingga beranjak dewasa. Budaya yang saya maksud adalah “dalil tifa”. 

Dalil Tifa merupakan bagian penting dari budaya Ternate yang berfungsi untuk melestarikan nilai-nilai luhur dan ajaran agama dalam masyarakat. Ia berbentuk puisi lisan tradisional berisi nasihat keagamaan, disajikan dalam bentuk nyanyian diiringi alat musik tifa.

Umumnya, Dalil Tifa mengandung pesan nasihat yang bersifat religius, yang seringkali berfokus pada ajaran Islam. Fungsinya adalah sebagai petunjuk atau nasihat. Saya menyaksikan, nilai-nilai itu tertanam dalam di diri bro Saleh hingga hari ini.

Saya kutipkan salah satu Dalil Tifa yang cukup popular di tanah kelahiran Saleh Mustafa. "Moku-moku kore mie. Paga gudu yo sose gudu. Jaga doro laha-laha kara no toro. Afa mara sala doro. Juanga ruba toma luleo."

Jika diterjemahkan, artinya: "Ombak angin selatan. Pecah jauh, bertebar jauh. Tunggulah ombak yang baik untuk kau ikut. Jangan sampai salah pilih. Bahtera hancur di genangan."

Kiranya tak akan meleset jauh jika sebagai penulis saya beropini, Saleh Mustafa sangat menjunjung tinggi nilai-nilai warisan para leluhur. Karenanya, bagi saya, Saleh Mustafa memaknai dengan baik ruh “Dalil Tifa”.

Terpapar Covid

Sebagai catatan memperingati ulang tahun Saleh Mustafa, saya merasa perlu mengunggah memori lama.

Nah, dari sepenggal kenangan, saya tertarik memasukkan nama (alm) Doni Monardo (1963 – 2023). Kebetulan, Saleh memiliki hubungan erat dengan Doni yang merupakan seniornya di Kopassus. Kebetulan pula, saya berkesempatan melihat dan mencatat interaksi keduanya dari jarak yang paling dekat.

Sejumlah posisi penting ditapaki Saleh di Kopassus, di antaranya Danyon 23 Grup 2/Kopassus dan Waasops Danjen Kopassus. Kedua jabatan itu saat Saleh berpangkat Letkol.

Promosi menjadi kolonel, Saleh menjabat Dan Grup 1/Kopassus (2012—2013). Saat itu, Doni Monardo menjabat Wadanjen Kopassus, lalu promosi menjadi Dan Paspampres sampai tahun 2014. Dalam kurun yang hampir sama, Saleh mutasi menjadi Asops Kasdam Iskandar Muda (2013—2015). 

Selanjutnya Saleh menjabat Danrem Taddulako, Sulawesi Tengah. Catatan menarik, pada tanggal 8 Oktober 2016, Saleh menggelar acara perilisan buku karyanya berjudul "Menuai Damai di Tanah Poso". Menurutnya, buku ini menceritakan potensi adat istiadat serta kearifan budaya lokal yang dapat digali menjadi potensi wisata.

Keduanya kembali berinteraksi tahun 2019, saat Saleh menjabat Kepala Staf Kodam Jaya (Kasdam Jaya) berpangkat Brigjen, sementara Doni Monardo menjabat Kepala Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) berpangkat Letnan Jenderal.

Pendek kalimat, saat itu negara (dan dunia pada umumnya) dilanda wabah Covid-19. Sebagai Kepala BNPB, Doni Monardo kemudian mendapatkan tugas Presiden selaku Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19.

Halaman
1234

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan