Tribunners / Citizen Journalism
Letjen TNI Saleh Mustafa, Jenderal 'Dalil Tifa' Ternate
Letjen TNI Muhammad Saleh Mustafa saat ini menjabat Inspektur Jenderal TNI. Saleh adalah seorang jenderal yang membumi.
“Beliau ini guru saya sejak di Kopassus. Banyak sekali ilmu beliau yang saya jadikan pedoman, dan hari ini saya mendapat ilmu-ilmu baru dari beliau,” ujar Saleh.
Humanis Agamis
Jarum waktu terus berputar. Tahun 2023, Saleh kembali ke Mabesad, dengan jabatan Pa Sahli Tk. III Kasad Bidang Sosbudkum HAM dan Narkoba. Tak lama kemudian, menduduki jabatan Kepala Staf Kostrad (Kaskostrad). Saat itu, Panglima Kostradnya Letjen TNI Maruli Simanjuntak.
Ini menarik. Saat perwira menengah, Saleh dan Maruli juga pernah berduet, dengan posisi Saleh sebagai komandan, dan Maruli sebagai wakil. Begitulah rotasi dan mutasi jabatan di lingkungan TNI. Fenomena lazim. Itu terjadi saat Saleh menjabat Dan Grup 1/Kopassus (2012—2013) dan Maruli sebagai wakil komandannya (Wadan Grup).
Pasca Maruli promosi Kasad, Saleh pun promosi Pangkostrad. Pangkatnya naik satu bintang menjadi Letnan Jenderal.
Saya tetap menjalin komunikasi dengannya. Nyaris tidak ada yang berubah dari sosok Saleh Mustafa, sejak letnan dua sampai jenderal bintang tiga. Ia tetap sahabat yang humanis sekaligus agamis.
Pernah satu hari, seorang teman yang mengetahui kedekatan saya dengan Saleh, mengirim foto putra-putrinya, usai mengikuti kejuaraan taekwondo Piala Pangkostrad di GOR Ciracas, Jakarta Timur, 2023.
Iseng, saya kirim foto itu ke Saleh. Responsnya luar biasa. Ia minta mengundang teman saya sekaligus mengajak makan siang bersama dua putra-putri peserta kejuaraan taekwondo Piala Pangkostrad. Humanisme Saleh benar-benar tak luntur.
Episode Perpisahan
Penghujung tahun 2023, Saleh Mustafa melewati hari-hari dengan gelombang perasaan tak karuan. Pasalnya, tanggal 29 November 2023, ia dipromosikan sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) menggantikan Maruli yang naik menjadi Kasad.
Di sisi lain, Doni Monardo sudah lebih dua bulan tergolek tak sadar diri di RS Siloam, Semanggi, Jakarta Pusat. Sama seperti cerita Maruli. Sebab, keduanya memang termasuk memiliki hubungan sangat dekat dengan Doni Monardo.
Awal Desember 2023, Saleh menghubungi saya dan menyatakan niatnya besuk Doni Monardo sekaligus melapor jabatan barunya sebagai Pangkostrad, plus pangkatnya yang menjadi Letnan jenderal. “Tapi tunggu saya pakai pangkat bintang tiga,” kata Saleh, lucu.
Saya yang hampir tiap hari berada di RS Siloam Semanggi, dan mengetahui kondisi Doni Monardo yang tak pernah siuman, meminta Saleh untuk tetap datang, tak usah pedulikan atribut pangkat. “Nanti bro Saleh lapor saja soal kenaikan pangkat dan promosi jabatan Pangkostrad. Sambil kita berdoa,” saran saya.
Tak lama kemudian, Saleh benar datang ke RS Siloam, mengenakan pakaian sipil. Itu terjadi tanggal 2 Desember 2023. Dan…. Esok harinya, 3 Desember 2023 sore, Doni Monardo wafat. Kiranya, ia pergi dengan hati gembira, demi mengetahui Maruli sudah jenderal dan menjabat Kasad, serta Saleh menjadi Letjen dan menjabat Pangkostrad.
Saya masih ingat, saat jenazah Doni akan dimandikan, Saleh membantu mengingatkan petugas agar melaksanakan dengan baik tahapan-tahapan pemandian jenazah sesuai agama Islam. Saleh pun ikut menshalatkan jenazah Doni di ruang jenazah RS Siloam, Semanggi.
Tanggal 4 Desember 2023, lautan manusia menyesaki jalan sekitar Taman Makam Pahlawan. Kalibata, Jakarta Selatan. Begitu banyak sahabat, kerabat, handai taulan yang merasa wajib “harus mengantar Doni Monardo ke peristirahatan terakhirnya”.
Saleh Mustafa tampak menjadi salah satu dari empat orang jenderal yang memegang empat ujung bendera merah putih yang dibentangkan di atas peti jenazah Doni Monardo. Tiga jenderal lainnya, Mayjen TNI Djaka Budi Utama S.Sos (Sekarang Sestama BIN, sudah Letjen), Mayjen TNI Bambang Trisnohadi (saat ini Pangkogabwilhan III di Timika, juga sudah Letjen), dan Mayjen TNI Mohamad Fadjar (saat ini Pangkostrad, juga bintang tiga).
Jasmerah
Jika Saleh begitu respek terhadap para senior, itu karena ia adalah prajurit penganut paham “jasmerah”: Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah. Suatu hari ia pernah bertutur, “Saya membaca dari Sun Tzu, Napoleon Bonaparte, Jenderal McArthur, dan lain-lain, tetapi guru terbaik saya adalah para senior di TNI Angkatan Darat.”
Jenderal TNI Purn Prabowo Subianto, misalnya, mematrikan ajaran yang sangat penting. Saleh bahkan bisa menyebutkan kalimat motivasi jenderal Prabowo dengan persis. “Jadilah prajurit menangan, jangan jadi prajurit kalahan. Apabila kau berpikir kalah, sesungguhnya kau sudah kalah.”
Masih ada lagi cambuk motivasi Prabowo yang diingat betul oleh Saleh. “Train hard fight easy. Berlatih dengan keras, pasti (akan) memenangkan pertempuran,” ujar Saleh menirukan lecutan penyemangat Jenderal Prabowo.
Berkat itu pula, Saleh berhasil melaksanakan penugasan di daerah-daerah rawan pasca keluar dari lingkungan Kopassus. Yang pertama, tahun 2013 – 2015. Ketika itu, Danjen Kopassus Mayjen TNI Agus Sutomo mengarahkannya menjadi Asisten Operasi (Asops) Kasdam VI/Mulawarman, mendadak berubah menjadi Asisten Operasi Kasdam Iskandar Muda (Aceh).
Pasca tugas di medan operasi Aceh, Saleh kembali ke markas baret merah. Setahun kemudian, Danjen Kopassus (ketika itu) Mayjen TNI Herindra menunjuk menjadi Danrem 101/Antasari di Banjarmasin, tetapi mendadak geser menjadi Danrem Tadulako di Palu, Sulawesi Tengah.
Itu terjadi karena gugurnya Danrem 132 Tadulako Kolonel Inf Saiful Anwar saat operasi penumpasan kelompok sipil bersenjata di Poso (Satgas Tinombala). Dalam insiden jatuhnya helikopter itu, 12 prajurit lain juga gugur.
“Saya ditugaskan menggantikan posisi almarhum Saiful Anwar. Beliau lichting 1990. Senior saya. Alhamdulillah, dalam waktu tidak terlalu lama kami berhasil melumpuhkan Santoso, gembong teroris Poso bersama tiga teroris lain,” ujar Saleh.
Tugas di medan “panas” selanjutnya adalah menjabat Pangdam XVII/Cendrawasih, Papua. “Sebelum menempati pos baru sebagai Pangdam Cendrawasih, saya dipanggil khusus oleh Panglima TNI ketika itu, Jenderal Andika Perkasa, untuk diberikan arahan khusus terkait medan Papua,” kata Saleh.
Inspirasi lain adalah Letjen TNI Purn (alm) Dr (HC) Doni Monardo. “Beliau selalu mengajarkan ‘kita jaga alam, alam jaga kita’. Terinspirasi dari kecintaan almarhum terhadap pohon, alhamdulilllah kami telah menanam 40.000 pohon jati di Semplak, Bogor. Selain itu, menanam 10.000 pohon jati dan trembesi di Grup 1 Kopassus, sehingga pangkalan menjadi hijau dan indah,” kenang Saleh.
Tokoh lain yang menginspirasi Saleh adalah Jenderal TNI Pramono Edi Wibowo. “Pesan almarhum yang saya ingat betul adalah, ‘jangan jauh dari anggota. Semakin dekat dengan anggota, semakin cepat kau ketahui masalah’,” kata saleh menirukan petuah Pramono Edi.
Ah… tak terasa, catatan ini sudah lebih 15.000 karakter…. Maka, saya sekiankan catatan tentangmu, bro Saleh. Next time, jika ada senggang, ajaklah saya ngopi seraya kita menggali memori lama, agar kita tetap sehat dan awet muda….
SELAMAT ULANG TAHUN bro Saleh Mustafa. Komando !!! (*)
Penulis adalah jurnalis senior, aktif di bidang teater dan media
Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Dissenting Opinion Ketua MK Soroti Kilatnya Pembahasan UU TNI |
![]() |
---|
Dissenting Opinion, 4 Hakim MK Nilai DPR Seharusnya Perbaiki UU TNI |
![]() |
---|
Pasca Demo Aparat Masih Jaga DPR, Legislator PDIP: Jangan Sampai Ganggu Aktivitas Wartawan |
![]() |
---|
Mayjen TNI Purn Soenarko Usul Polri Dimasukkan ke Kemendagri: Kembalikan Polisi pada Fungsinya |
![]() |
---|
Sosok Iwan, Pelaku Pembunuhan Anggota TNI di Kafe Wonosobo, 4 Kali Masuk Penjara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.