Mayjen TNI Purn Soenarko Usul Polri Dimasukkan ke Kemendagri: Kembalikan Polisi pada Fungsinya
Soenarko meminta Presiden Prabowo Subianto memasukkan instansi Polri ke dalam Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Penulis:
Rakli Almughni
Editor:
Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus atau Danjen Kopassus, Mayjen TNI (Purn) Soenarko, meminta Presiden Prabowo Subianto memasukkan instansi Kepolisian Negara Republik Indonesia atau Polri ke dalam Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Anggota Forum Purnawirawan Prajurit (FPP) TNI itu menyebut bahwa pihaknya memiliki visi yang sama dengan tokoh-tokoh agama yang menyampaikan tuntutan ke Prabowo terkait dengan reformasi Polri.
Soenarko meminta Prabowo mengembalikan fungsi Polri sebagai penegak keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) dan penegak hukum.
Hal ini Soenarko ungkapkan dalam podcast di kanal YouTube Abraham Samad SPEAK UP, Selasa (16/7/2025), seperti dikutip Tribunnews.
Menurut Soenarko, usulan terkait dengan reformasi Polri ini juga termasuk di poin-poin surat usulan dari FPP TNI kepada Prabowo dan DPR RI.
"Kemarin kan ada tokoh-tokoh agama meminta reformasi polisi, berbeda dengan narasi kita saja, kita mengatakan dalam poin itu, intinya kita minta presiden mengembalikan polisi pada fungsinya dia adalah penegak Kamtibmas, penegak hukum, dan kemudian dia dimasukkan ke Kemendagri," kata Soenarko.
Namun, Soenarko menilai bahwa hal tersebut masih belum pasti.
Baca juga: Daftar Menteri Baru Prabowo: Erick Thohir Jadi Menpora, Ahmad Dofiri Penasihat Reformasi Kepolisian
"Ini masih debatable, bisa jadi Kemendagri, bisa di mana, tapi tidak seperti sekarang," tuturnya.
"Pokoknya adalah kembalikan fungsi polri sebagai penegak Kamtibmas dan penegak hukum, dan dalam organisasi dimasukkan ke Kemendagri. Itu yang tertulis pada kita punya pernyataan," jelasnya.
Di sisi lain, Soenarko juga meminta Prabowo segera mengganti Kapolri Jenderal Listyo Sigit untuk keberlangsungan reformasi Polri.
Ia menilai sudah banyak kekacauan yang terjadi di dalam tubuh Polri akibat dipimpin oleh Listyo Sigit.
"Untuk saat ini yang pertama ganti Kapolri, banyak sekali dosanya," ucapnya.
"Bukan reformasi jika Kapolri tidak diganti. Mungkin kekacaubalauan polisi sekarang ini karena kepemimpinan Listyo Sigit Prabowo," tuturnya.
Menurut Soenarko, permasalahan hukum yang kacau di tanah air sudah lama terjadi di era kepemimpinan Listyo Sigit.
Ia pun heran Prabowo masih mempertahankan Listyo Sigit sebagai Kapolri.
Sumber: TribunSolo.com
5 Personel Brimob Pelindas Ojol Affan Belum Disidang Etik, Ini Penjelasan Polri |
![]() |
---|
Pengamat Sebut Polri Lebih Butuh Restorasi Daripada Reformasi, Ini Alasannya |
![]() |
---|
Aipda Ashobirin Bangun Pos Pustaka Digital di Perbatasan Meranti, Jadi Pusat Literasi Warga |
![]() |
---|
Eks Danjen Kopassus Minta Prabowo Segera Ganti Kapolri Listyo Sigit: Sudah Banyak Masalah di Polri |
![]() |
---|
Mendagri Terima Kunjungan CIO Danantara, Bahas Penguatan Bidang Pendidikan dan Pengelolaan Sampah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.