Selasa, 7 Oktober 2025

Tribunners / Citizen Journalism

Makna Filosofis Keris Kiai Garuda Yaksa Prabowo ke Jokowi: Buang Sial hingga Kisah Ken Arok

Saat sekarat, Empu Gandring mengutuk bahwa keris itu akan membawa malapetaka bagi pemiliknya dan 7 (tujuh) keturunannya.

|
Tribunnews/Jeprima
HUT GERINDRA - Presiden RI sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyerahkan keris kepada Presiden ke-7 Joko Widodo pada acara perayaan HUT Ke-17 Partai Gerindra di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (15/2/2025). Perayaan HUT ke-17 Partai Gerindra mengusung tema Berjuang Tiada Akhir dihadiri oleh sejumlah petinggi partai politik. Tribunnews/Jeprima 

TRIBUNNERS, JAKARTA - Dalam Puncak Acara Peringatan Ulang Tahun KE-17 Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, pada Sabtu (15/2/2025) pagi, ada momentum menarik.

bukan saja soal kehadiran "Dinasti Jokowi" yang cukup lengkap (bapak-anak-menantu) di acara tersebut, namun saat Prabowo Subianto memberikan Sebilah Keris Emas kepada pendahulunya di pemerintahan tersebut.

Banyak yang mulai menerka-nerka apa sebenarnya makna dibalik pemberian senjata khas tradisional Jawa tersebut.

Sebagaimana informasi khusus yang diterima, dimana spesifikasi ini masih jarang ditulis oleh media, keris emas yang diberikan Prabowo ke Jokowi tersebut dinamakan "Kyai Garuda Yaksa" -mirip dengan nama Padepokannya di Hambalang- yang memiliki Luk/Lekukan yang dihitung dari Gagang keris ke atas berjumlah 13 (tiga belas).

Baca juga: 2 Keris Diponegoro ‘Nogo Siluman’ & Keris Teuku Umar akan Dipulangkan ke Tanah Air dari Belanda

Dipilihnya Kyai Garuda Yaksa Luk-13 ini tentu sudah merupakan pertimbangan tersendiri, karena memiliki makna simbolis yang kuat dalam budaya dan perpolitikan Indonesia. 

Meski angka 13 sering disebut-sebut sebagai "angka sial", sampai-sampai ada sebutan "Celaka tiga belas", "Friday the third teen" hingga beberapa hotel menghilangkan Lantai 13 dan menggantinya dengan "12A", tetapi ternyata angka 13 ini yang dipilih Prabowo untuk jumlah Luk Keris yang diberikan ke Jokowi. Jadi apakah untuk buang sial ?

Boleh saja jika ada orang yang memaknai di atas, karena bagaimanapun juga Prabowo harus menerima "warisan buruk" dari Rezim Jokowi selama 10 tahun sebelumnya (2014-2024) yang sampai-sampai mendapatkan "penghargaan International" berupa Finalis Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP) yang secara de facto -dan de jure- merupakan bukti pandangan dunia terhadap Indonesia tersebut. 

Oleh karenanya tidak heran sampai-sampai Prabowo harus melakukan efisiensi diberbagai bidang yang disampaikannya di forum internasional sebagai "jawaban" atas prestasi buruk Jokowi sebelumnya.

Namun kalau mau melihat secara filosofi positif, keris dengan luk (lekukan) 13 sering dikaitkan dengan kepemimpinan, kewibawaan, dan perlindungan. 

Dalam tradisi Jawa, keris bukan sekadar senjata, tetapi juga lambang kekuatan spiritual dan tanggung jawab pemimpin terhadap rakyatnya. 

Apalagi nama "Garuda Yaksa" yang mencerminkan Jiwa Patriotik: Garuda melambangkan lambang negara Indonesia, yang merepresentasikan kekuatan, keberanian, dan perlindungan terhadap rakyat dan Yaksa berarti raksasa atau penjaga, yang melambangkan tanggung jawab besar dalam menjaga bangsa dan negara.

Pemberian keris ini bisa juga dianggap sebagai simbol Persatuan dan Legitimasi Kepemimpinan dimana Prabowo dan Jokowi pernah menjadi rival politik dalam beberapa Pilpres sebelumnya, tetapi sejak 2019, Prabowo mau bergabung dalam pemerintahan Jokowi sebagai Menteri Pertahanan. 

Dalam budaya Jawa, pemberian keris adalah bentuk penghormatan. Keris dianggap memiliki tuah dan energi spiritual yang diberikan kepada orang yang dianggap layak menerimanya, dalam hal ini Jokowi yang dianggap Prabowo sebagai "guru"-nya. 

Jadi Penyerahan Keris Kyai Garuda Yaksa Luk-13 bukan sekadar seremoni, tetapi memiliki makna mendalam untuk menunjukkan penghormatan dari "murid" kepada "guru"-nya.

Keris memang memiliki sejarah panjang di Indonesia, salah satunya yang legendaris adalah Keris Ken Arok, Kisah ini tercatat dalam Pararaton (Kitab Raja-Raja) dan Negara kertagama. 

Halaman
12

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved