Selasa, 30 September 2025

Tribunners / Citizen Journalism

Sinergi untuk Indonesia Emas : Menghadapi Ekstremisme dengan Harmoni dan Toleransi

Sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan pemangku kepentingan sangat penting dalam menjaga harmoni dan mengatasi ancaman ekstremisme

Editor: Eko Sutriyanto
dok pribadi
AKBP Moh Dofir SAg SH MH, PLT. Kasbudit Kontra Narasi Direktorat Pencegahan Densus 88 AT Polri  

Oleh :  AKBP Moh Dofir SAg SH MH, PLT. Kasbudit Kontra Narasi Direktorat Pencegahan Densus 88 AT Polri 

INDONESIA  merupakan negara dengan keragaman etnis, budaya, dan agama, memiliki tantangan dalam upaya mempertahankan persatuan di tengah perbedaan.

Dalam upaya mewujudkan visi Indonesia Emas 2045, ekstremisme menjadi hambatan serius yang harus dicegah semaksimalkan mugkin. Ekstremisme tidak hanya mengancam stabilitas nasional, tetapi juga mempengaruhi toleransi dan harmoni yang selama ini sudah terjalin.

Oleh karena itu, sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan pemangku kepentingan sangat penting dalam menjaga harmoni dan mengatasi ancaman ini. 

Ancaman Ekstremisme bukan hanya isapan jempol semata, bahkan tidak sedikit negara hancur akibat Ekstremisme yang terus menyebar layak virus.

Oleh sebab itu, penting untuk memberikan vaksin dalam hal ini penguatan ideologi pancasila dan moderasi bergama menjadi arus utama agar virus ekstremisme ini tidak tersebar luas hingga merusak generasi bangsa.  

Rusaknya generasi bangsa akibat Ekstremisme berinplikasi pada cacatnya generasi dan muncul generasi yang berpaham Ekstrem yang merugikan bangsa. 

Oleh karena itu, untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045,  penting memberikan pemahaman yang mendalam dan komprehensif mengenai bahaya ekstremisme.

Ekstremisme merupakan ancaman nyanta dan serius terhadap stabilitas negara, kerukunan sosial, dan keberagaman yang merupakan kekayaan bangsa Indonesia.

Baca juga: Pelibatan Sipil dan Pemberdayaan Perempuan Cegah Paham Ekstremisme di Indonesia

Bahaya ekstremisme tidak hanya berdampak pada aspek keamanan, tapi juga berpotensi merusak nilai-nilai dasar yang menjadi fondasi kehidupan berbangsa dan bernegara.

Untuk itu, langkah strategis yang harus kita dilakukan adalah mengarusutamakan penguatan ideologi Pancasila sebagai rujukan utama dalam menjalani kehidupan sehari-hari masyarakat. Pancasila, sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa, mengajarkan prinsip-prinsip keadilan sosial, persatuan, dan kebhinekaan.  

Hal ini, merupakan jawaban untuk melawan segala bentuk intoleransi dan radikalisme. Dengan memahami dan Mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila secara konsisten, generasi muda akan lebih siap untuk menolak paham-paham yang dapat merusak persatuan bangsa.

Selain itu, penting mengarusutamakan moderasi beragama sebagai bagian dari penguatan ideologi Pancasila. Moderasi beragama adalah sikap untuk menghindari pandangan atau tindakan ekstrem dalam praktik keagamaan, dengan tetap mengutamakan toleransi, saling menghormati, dan persaudaraan antarsesama umat beragama.

Melalui moderasi beragama, masyarakat diharapkan mampu menjalankan keyakinan agama masing-masing tanpa menimbulkan perpecahan atau konflik dengan pihak lain. Ini menjadi langkah kunci dalam menjaga keutuhan bangsa Indonesia yang beragam agama, suku, dan budaya.

Ekstremisme: Ancaman bagi Persatuan dan Toleransi

Ekstremisme, yang muncul dalam berbagai model, acap kali mengakar pada ideologi yang bertentangan dengan prinsip toleransi dan kemanusiaan.

Halaman
123

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan