Sabtu, 4 Oktober 2025

Tribunners / Citizen Journalism

Membangun Asa Dua Desa di Tengah Belantara

program TNI Manunggal Membangun Desa ke-121 yang digelar di Desa Labuhan Kidul, Kecamatan Sluke, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.

Editor: Wahyu Aji
Dokumentasi Kodim 0720/Rembang
Kasdam IV Diponegoro Brigjen TNI Budi Irawan, S,I.P., M.si didampingi Dandim 0720/Rembang Letkol Inf Yudhi Yahya,SH meresmikan jalan dan jembatan hasil TMMD ke-121 di Desa Labuhan Kidul. 

TMMD lanjut Pangdam, sebagai program lintas sektoral yang melibatkan TNI, lembaga pemerintah daerah, serta segenap lapisan masyarakat, merupakan salah satu langkah nyata guna mengatasi berbagai permasalahan, seperti akses jalan transportasi yang belum ada atau belum layak, serta membantu penanggulangan kemiskinan.

TMMD bukan domain TNI semata, melainkan program bersama semua komponen bangsa yang dilakukan sebagai upaya untuk mengakselerasikan pembangunan, memeratakan kesejahteraan, meningkatkan kemanunggalan TNI-Rakyat sekaligus meningkatkan kecintaan kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"TMMD ini merupakan upaya untuk membantu pemerintah guna mempercepat pembangunan di wilayah pedesaan yang wilayahnya sulit dijangkau. Hal ini sejalan dengan tema kali ini, yakni "Darma Bakti TMMD Mewujudkan Percepatan Pembangunan di Wilayah," jelasnya.

Tim Wasev TMMD ke-121, Brigjen TNI Dany Budiyanto didampingi Dandim 0720/Rembang Letkol Inf Yudhi Yahya,SH memberikan kunci simbolis kepada warga penerima Program rehab RTLH.
Tim Wasev TMMD ke-121, Brigjen TNI Dany Budiyanto didampingi Dandim 0720/Rembang Letkol Inf Yudhi Yahya,SH memberikan kunci simbolis kepada warga penerima Program rehab RTLH. (Dokumentasi Kodim 0720/Rembang)

TMMD Membangun Kebersamaan Dan Percepatan Pembangunan Desa

Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) adalah wujud nyata dari semangat gotong royong antara TNI dan masyarakat dalam mempercepat pembangunan desa dan mempererat kebersamaan. Setiap tahunnya, program ini menghadirkan perubahan yang signifikan di berbagai daerah terpencil di Indonesia, dengan fokus pada pembangunan infrastruktur, pemberdayaan masyarakat, dan peningkatan kualitas hidup.

TMMD bukan hanya sekadar program pembangunan, tetapi juga sebuah upaya untuk membangun kebersamaan. Dalam setiap pelaksanaannya, anggota TNI dan masyarakat bekerja berdampingan, saling membantu, dan saling memahami. Kerja sama ini tidak hanya mempercepat proses pembangunan, tetapi juga mempererat hubungan sosial antara warga dan TNI.

Kebersamaan ini terlihat jelas dalam berbagai kegiatan TMMD, mulai dari pembangunan infrastruktur seperti jembatan, jalan, dan fasilitas umum, hingga pelaksanaan program-program sosial dan pendidikan. Melalui kegiatan ini, tercipta rasa saling memiliki dan tanggung jawab bersama terhadap kemajuan desa. Warga desa merasa lebih terlibat dan berperan aktif dalam proses pembangunan, sehingga hasilnya lebih sesuai dengan kebutuhan dan harapan mereka.

Salah satu tujuan utama dari TMMD adalah percepatan pembangunan desa, terutama di daerah-daerah yang selama ini terisolasi dan kurang berkembang. Dengan adanya TMMD, berbagai proyek pembangunan infrastruktur yang sebelumnya terhambat dapat terlaksana dengan lebih cepat.

Pembangunan jembatan, jalan, dan fasilitas umum lainnya yang dilakukan dalam program TMMD membantu mengatasi masalah aksesibilitas, mempermudah transportasi, dan membuka peluang ekonomi. Selain itu, TMMD juga sering kali melibatkan renovasi dan pembangunan fasilitas kesehatan, pendidikan, dan tempat ibadah, yang secara langsung meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

TMMD tidak hanya fokus pada aspek fisik pembangunan, tetapi juga pada pemberdayaan masyarakat. Program ini sering disertai dengan pelatihan keterampilan, penyuluhan, dan bimbingan dalam berbagai bidang. Misalnya, pelatihan dalam perawatan infrastruktur, pengelolaan usaha kecil, dan kegiatan kewirausahaan dapat meningkatkan keterampilan dan kapasitas masyarakat lokal.

Pemberdayaan ini bertujuan agar masyarakat tidak hanya menjadi penerima manfaat dari program, tetapi juga menjadi pelaku aktif yang mampu mengelola dan memelihara hasil pembangunan. Dengan demikian, keberhasilan TMMD tidak hanya diukur dari hasil fisik pembangunan, tetapi juga dari peningkatan kapasitas dan kemandirian masyarakat.

Sementara itu, semangat para prajurit TNI membuat warga Desa  Labuhan Kidul dan warga Desa Bendo yang semula pesimis karena tidak adanya kemampuan dalam membangun jembatan permanen di desanya, menjadi pemacu dalam mewujudkan harapan.

Keberadaan TMMD sangat membantu kita, apa yang sebelumnya tidak mungkin menjadi mungkin, kata Munajat, seorang warga Desa Labuan Kidul dengan bangga.

Senada Kepala Desa (Kades) Labuhan Kidul Sutikno, mengapresiasi kolaborasi apik antara TNI dan warga masyarakatnya. Ia mengaku sangat bersyukur dengan adanya TMMD di desanya. Sebab banyak sekali kemudahan dan pembangunan yang tercipta melalui TMMD ini.

"Kami sangat bersyukur dengan program ini. Kami yakin program TMMD memberikan manfaat yang banyak sekali untuk masyarakat. Diantaranya memudahkan mengangkut hasil pertanian. Warga tidak perlu susah susah lagi, ada jalan ada jembatan. Jadi biasa mengurangi biaya angkut, Jika dulu motor saja sulit lewat apalagi mobil, sekarang  mobil aja bias lewat," ujarnya.

Halaman
1234

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved