Minggu, 5 Oktober 2025

Tribunners / Citizen Journalism

Ada Apa Presiden Iran Ebrahim Raisi Berkunjung ke Pakistan?

Presiden Iran Ebrahim Raisi berkunjung ke Pakistan di tengah ketegangan konflik Iran-Israel dan Israel-Palestina.

AFP/ATTA KENARE
Presiden Iran Ebrahim Raisi (tengah) menghadiri parade militer bersama para pejabat tinggi dan komandan dalam upacara memperingati hari tentara tahunan negara itu di Teheran pada 17 April 2024. (ATTA KENARE/AFP) 

Iran menyadari Pakistan sedang mengalami krisis politik domestik dan semakin besarnya masalah ekonomi membuat Pakistan tak mudah bergerak di Tengah konflik di Timur Tengah.

Secara historis, Iran dan Pakistan memiliki sejarah hubungan yang bermasalah. Keduanya saling menuduh gagal mengendalikan kelompok bersenjata.

Ketegangan perbatasan meningkat pada Januari 2024 ketika Iran melakukan serangan udara melintasi perbatasan di Pakistan yang menewaskan dua anak.

Media pemerintah Iran mengatakan serangan itu menargetkan dua pangkalan kelompok bersenjata Jaish al-Adl.

Pakistan membalas dengan menembakkan rudal ke wilayah Iran dan menarik duta besarnya dari Teheran.

Namun kedua negara bertetangga itu memutuskan untuk meredakan ketegangan, dengan Teheran mengirim diplomat utamanya ke Islamabad untuk memperbaiki hubungan.

Kedua negara sepakat untuk bersama-sama menghadapi “ancaman terorisme” terutama di wilayah perbatasan.

Sebelum kunjungan Raisi, Teheran dan Islamabad intens berbicara tentang pemberantasan “terorisme”.

Seorang pria berjalan di depan poster rudal yang ditembakkan dengan latar bendera Iran, di ibu kota Teheran.
Seorang pria berjalan di depan poster rudal yang ditembakkan dengan latar bendera Iran, di ibu kota Teheran. (khaberni/HO)

Keberadaan kelompok-kelompok bersenjata di tapal batas Pakistan-Iran, Pakistan-Afghanistan, dan Pakistan-India, kerap memunculkan masalah.

Kelompok-kelompok itu diyakini kerap digunakan sebagai kekuatan proksi untuk destabilisasi lintas batas, guna menciptakan krisis secara kawasan.

Dalam konteks ini, posisi Pakistan menjadi signifikan. Pemerintahan yang kuat di Islamabad bisa menciptakan kekuatan baru di wilayah Asia Barat.

Pemerintahan Pakistan ini akan jauh lebih baik jika memiliki hubungan yang normal dan stabil dengan Iran.

Bagaimanapun, isu sektarian menyangkut pengaruh Syiah Iran menjadi topik paling sensitif dan paling sering dipakai kelompok militan di Pakistan.

Islamabad dan Teheran bertujuan untuk meningkatkan perdagangan bilateral, yang saat ini mencapai lebih dari $2 miliar.

Di beberapa lokasi yang sangat kuat isu sektariannya, antara lain di Peshawar, minoritas Syiah kerap jadi korban, sebagaimana halnya komunitas sama di Afghanistan.

Halaman
1234

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved