Minggu, 5 Oktober 2025

Tribunners / Citizen Journalism

Rakyat Sekarat di Lumbung Beras

Sebagai catatan ini adalah impor beras untuk kebutuhan umum, yang akan digunakan mengisi stok cadangan beras pemerintah (CBP) di gudang Bulog.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-inlihat foto Rakyat Sekarat di Lumbung Beras
ist
Anggota Komisi IV DPR RI dan Ketua DPP PDI Perjuangan, I Made Urip.

Mahalnya bahan baku pupuk, khususnya urea dan KCL, yang diimpor dari Rusia yang sedang berperang dengan Ukraina, menjadi alasan pupuk mahal.

Perang melibatkan dua negara bertetangga ini juga menghambat proses distribusi. Inilah yang menyebabkan harga pupuk naik. Sebab, duitnya tetap, tetapi jumlah pupuk yang bisa dibeli berkurang. Alokasi pupuk subsidi juga berkurang dari 9,5 juta ton, turun 7,5 ton juta ton, turun 6,5 juta ton, turun lagi menjadi 4,8 juta ton.

Ketiga, karena pemuda di desa-desa tidak tertarik menjadi petani karena masa depannya memang tidak menjanjikan. Mereka lebih memilih mengejar mimpi dengan urbanisasi ke kota-kota untuk bekerja di pabrik-pabrik yang lahan pabriknya “merempas” lahan produktif pertanian.

Keempat, karena memang dikondisikan oleh pihak-pihak tertentu yang memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan. Mereka adalah para pemburu rente.

Dengan adanya impor beras, maka rente akan berjalan. Semakin banyak impor, semakin banyak pula rentenya.

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved