Tribunners / Citizen Journalism
Apa yang Harus Kita Tahu Tentang Isu Kim Jong-un Akan Memicu Perang Korea
Pemimpin Koea Utara Kim Jong-un mengubah sikap dan pendirian, menjauh dari proses unifikasi Korea karena AS pun juga berubah kebijakan.
Kim Jong Un juga telah mengubah sikapnya secara fundamental, mengabaikan tujuan unifikasi dengan Korea Selatan, dan kini menyebut saudaranya di selatan sebagai “musuh utama”.
Setelah beberapa tahun lalu Korut meledakkan gedung di perbatasan dengan Korsel yang dibangun sebagai jembatan rekonsiliasi, Jong-un diduga telah menghancurkan monumen Pyongyang setinggi 30 meter (100 kaki) yang melambangkan tujuan rekonsiliasi dengan Korea Selatan.
NK News, sebuah publikasi online yang memantau perkembangan di negara tersebut, mengatakan citra satelit yang diambil pada Selasa lalu menunjukkan Monumen Tiga Piagam Reunifikasi Nasional, yang secara informal dikenal sebagai Lengkungan Reunifikasi, sudah tidak ada lagi.
Ini adalah Langkah drastis yang menunjukkan kekerasan hati Kim Jong-un, pemimpin di negeri paling tertutup di dunia ini.
Lantas, apakah benar perang akan kembali berkobar di Korea? Ada beberpa faktor kunci yang bisa menentukannnya.
Faktor itu terkait geopolitik. Secara historis dan politis, China adalah kekuatan utama di balik Korut, meski kadang ada perbedaan dengan Kim Jong-un.
Dalam beberapa hal Kim Jong-un bukan sosok yang mau disetir oleh Beijing. Tapi faktor China akan menentukan, sebagaimana posisi AS terhadap Korsel.
Kedua kekuatan adidaya ini bisa menentukan apakah ketegangan akan pecah terbuka jadi konflik, atau tetap dijaga keseimbangannya supaya berlangsung seperti sekarang.
Jika satu dari dua kekuatan ini membuka peluang konflik terbuka, maka tombol pertempuran akan langsung dipencet Kim Jong-un.
Sejauh ini, AS dan China masih berusaha mengerem agar ketegangan di Semenajung Korea tidak pecah bisul jadi perang terbuka.
Masih ada spot konflik di Timur Tengah dan Ukraina, yang lebih jadi perhatian AS saat ini ketimbang terperosok di spot konflik baru yang bisa menguras energi dan keuangan mereka.
Sementara China seperti biasa, tidak menunjukkan sikap agresif seperti AS, namun juga telah siap jika konflik militer terjadi sewaktu-waktu.(Setya Krisna Sumarga/Editor Senior Tribun Network)
Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email [email protected]
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Kim Jong Un Tembakkan Rudal
Kim Jong Un akan Temui Putin di Rusia
Kim Jong Un
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un
Korea Selatan
Semenanjung Korea
konflik Korea
Daftar Atlet Physical: Asia Dirilis, Marcus Gideon & Maria Selena Adu Fisik Lawan Manny Pacquiao |
![]() |
---|
Korea Utara Pamer Kekuatan, Kim Jong Un Awasi Uji Coba Drone Baru |
![]() |
---|
Menteri Mukhtarudin Tegaskan Komitmen Atasi Penumpukan Roster CPMI ke Korea Selatan |
![]() |
---|
Tengku Dewi Lakukan Oplas di Korea Selatan, Rela Rogoh Kocek Seharga Rumah |
![]() |
---|
Setelah Larangan Nonton Drama Korea, Kim Jong Un Kini Larang Kata Hamburger, Es Krim, dan Karaoke |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.