Jumat, 3 Oktober 2025

Travel Story

Mandi Bersama Ikan Dewa dan Menyusuri 7 Mata Air yang Miliki Karomah di Pemandian Cibulan

Warga biasa menyebut hewan air itu sebagai ikan dewa dan diyakini sebagai jelmaan dari para pengikut Raja Pajajaran, Prabu Siliwangi.

Kompas.com/Ervan Handoko
Salah satu kolam di obyek wisata Cibulan, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Kolam ini dipenuhi ikan yang diyakini masyarakat setempat sebagai titisan para pengikut Prabu Siliwangi. 

Mengikuti anjuran Badra, saya membasuh wajah sebanyak tiga kali.

Setelah membasuh wajah, saya kemudian meninggalkan Sumur Kejayaan. Namun, saat saya melangkah terdengar suara memanggil.

“Pak sumbangannya, sukarela,” kata seorang pemuda yang duduk di depan mata air menjaga sebuah kotak amal.

Merasa sungkan, akhirnya saya memasukkan uang ke dalam kotak tersebut.

Kemudian saya baru sadar bahwa di setiap mata air ada seorang penjaga lengkap dengan kotak amalnya.

Tak hanya itu, seorang pria yang bukan pemandu kami, tiba-tiba menyorongkan sebuah jeriken berukuran lima liter berisi air dari ketujuh mata air tersebut.

“Pak, ini air dari tujuh sumur. Hanya Rp 15.000,” ujar pria itu dan saya pun menolak tawarannya sehalus mungkin.

Masih di dekat ketujuh sumur itu, terdapat tempat yang diyakini sebagai petilasan atau tempat bertapa Prabu Siliwangi.

Tempat itu juga ramai dikunjungi warga yang menyampaikan permohonannya lewat seorang juru kunci.

Tentu saja, jasa sang juru kunci tidak gratis. Pengunjung harus menyisipkan uang sukarela untuk setiap doa yang dipanjatkan.

Tidak nyaman

Suasana sejuk dan asri di pemandian Cibulan, tercemari dengan aksi “penodongan” yang dilakukan para pemuda penjaga mata air.

“Menang jadi tidak nyaman. Pengunjung seakan dipaksa untuk membayar lebih. Padahal di pintu masuk sudah membayar tiket,” kata Mustaqim.

Mustaqim menambahkan, pengunjung sudah memasukkan uang sukarela saat masuk ke dalam wilayah tujuh mata air. Lalu di setiap mata air masih harus membayar uang sukarela, maka pengunjung cukup dalam merogoh koceknya.

“Bayangkan kalau di setiap mata air pengunjung membayar Rp 5.000 berarti sudah Rp 35.000. Belum kotak amal di depan dan tiket masuk,” tambah Mustaqim.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved