Minggu, 5 Oktober 2025

Kontroversi Film Animasi Merah Putih

Film Merah Putih One For All Bertahan di Bioskop Meski Sepi Penonton, Kok Bisa? Ini Penjelasannya

Hari ini, Senin (18/8/2025), misalnya, film Merah Putih One For All tayang i tiga bioskop di Jakarta, jaringan Cinema XXI.

Editor: Willem Jonata
Tribunnews/M Alivio Mubarak Junior
SEPI PENONTON - Poster film Merah Putih One for All di Kelapa Gading XXI . Film ini sepi penonton. Benarkah alasan menyaksikannya karena penasaran? 

Namun, jika film Merah Putih bisa tayang lebih dari sepekan meski jumlah penonton minim, berarti ada alasan lain dari pihak bioskop untuk mempertahankannya.

Umumnya, karena faktor sponsor film dari pemilik film, seperti dikutip Gramedia.com. Hal itu dinilai juga mempengaruhi lamanya sebuah film akan tayang.

Sebuah film bisa tayang lebih lama dari jadwal normal jika si empunya film ingin mensponsori.

Biasanya ini akan terjadi pada film-film dengan budget  yang besar yang diharapkan akan memiliki penonton yang ramai, namun kenyataannya jauh panggang dari api alias sepi penonton.

Yang jelas boikot sama sekali tak berlaku untuk film animasi Merah Putih. Sebab, film tersebut tetap tayang meski dikritik habis-habisan karena kualitas visual dinilai buruk.

Ditambah lagi produksi yang singkat, tak lebih dari dua bulan, terhitung Juni 2025, tapi mendapat slot tayang di bioskop di pada pertengahan Agustus 2025.

Hingga muncul kecurigaan ada sesuatu di balik penayangan film Merah Putih.

Minim penonton, tapi masih bisa hibur segelintir anak-anak

Di Studio 4 Cinema XXI Plaza Depok, Sabtu (16/8/2025), Jumlah penonton penonton film Merah Putih One For All, tak lebih dari 20 orang.

Rata-rata orang tua mengajak anak-anak mereka menonton.

Yuli (45), warga Depok, bersama sang suami menemani anak meereka menonton film animasi besutan sutradara Endiarto.

"Kita sengaja, soalnya anaknya minta, 'mah, Dede mau nonton film mah.' Ya sudah kita ajak ke sini, kebetulan film anak-anak yang lagi tayang film ini (Merah Putih: One For All)," kata Yuli kepada Kompas.com, Sabtu (16/8/2025).

Kendati demikian selama penayangan film, ada suasana berbeda. Terdengar para penonton tertawa, khususnya anak-anak, ketika mereka melihat beberapa adegan lucu.

Misalnya saat karakter “Aji” mengalami sakit perut. Anak-anak tertawa, mereka terlihat saling berkomentar dengan teman di sampinnya.

Namun, tak semuanya menikmati alur film. Sebagian anak sibuk mengobrol dengan teman di sebelahnya. Beberapa kali mereka ditegur oleh orang tua yang mendampingi.

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved