Senin, 29 September 2025

Kontroversi Film Animasi Merah Putih

Film Merah Putih One For All Bertahan di Bioskop Meski Sepi Penonton, Kok Bisa? Ini Penjelasannya

Hari ini, Senin (18/8/2025), misalnya, film Merah Putih One For All tayang i tiga bioskop di Jakarta, jaringan Cinema XXI.

Editor: Willem Jonata
Tribunnews/M Alivio Mubarak Junior
SEPI PENONTON - Poster film Merah Putih One for All di Kelapa Gading XXI . Film ini sepi penonton. Benarkah alasan menyaksikannya karena penasaran? 

TRIBUNNEWS.COM - Film animasi Merah Putih One For All yang menuai kontroversi berkait kualitas dan mendapat slot tayang tanpa proses panjang, tayang di sejumlah bioskop di Indonesia.

Hari ini, Senin (18/8/2025), misalnya, di jaringan Cinema XXI tayang di tiga bioskop di Jakarta.

Yang paling banyak menayangkan adalah di Kemang Village XXI, Jakarta Selatan.

Film besutan Endiarto empat kali dijadwalkan empat kali tayang, antara lain pukul 13.30 WIB. 14.55 WIB, 16.20 WIB, dan 20.10 WIB.

Baca juga: Hanung Bramantyo Sebut Film Merah Putih One For All Belum Selesai Dikerjakan, tapi Dipaksa Tayang

Disusul Kelapa Gading XXI, dengan dua layar di jam 12.50 WIB dan 16.45 WIB.

Selanjutnya Puri XXI, di mana film Merah Putih: One For All tayang di jam 17.05 WIB.

Sejak penayangan perdana pada 14 Agustus lalu, jumlah penonton film Merah Putih relatif sepi. Contohnya di XXI Mal Mega Bekasi, Jawa Barat.

Asisten Produser Film Merah Putih: One For All Arrie WS berkunjung ke Studio Tribunnews, Jakarta, Rabu (13/8/2025). Dalam kunjungan itu, Endiarto mengklarifikasi sejumlah kritik terkait film animasi yang rencananya tayang pada 14 Agustus 2025. (TRIBUNNEWS/BIAN HARNANSA)
Asisten Produser Film Merah Putih: One For All Arrie WS berkunjung ke Studio Tribunnews, Jakarta, Rabu (13/8/2025). Dalam kunjungan itu, Endiarto mengklarifikasi sejumlah kritik terkait film animasi yang rencananya tayang pada 14 Agustus 2025. (TRIBUNNEWS/BIAN HARNANSA) (/TRIBUNNEWS/BIAN HARNANSA)

Pada pukul 13.50 WIB di salah satu studionya, jumlah penonton tercatat tiga orang. 

Pun demikian di Cinema XXI Metropolitan Mall Cileungsi, Kabupaten Bogor, pada Kamis (14/8/2025) sore.

Studio penayangannya sepi penonton. Jumlah penonton yang memasuki Studio 7 sekira 12 orang. 

Sebuah film turun layar dan tak ditayangkan lagi di bioskop biasanya bergantung dari sedikit banyaknya penonton. Hal itu dievaluasi setiap pekannya.

Jika penontonnya banyak, film terus dipertahankan untuk tayang. Setidaknya sampai animo masyarakat untuk menyaksikan film mulai surut.

Sebagai contoh, film Jumbo yang berhasil menyedot lebih dari 10 juta penonton mampu bertahan di layar bioskop hingga lebih dua bulan atau sekira 60 hari hingga 70 hari.

Adapun film A Business Proposal paling cepat turun layar bioskop. Film tersebut hanya mampu bertahan 7 sebelum akhirnya ditarik. Tentu saja sebagai alasan utama karena sepi penonton.

Jika jumlah penonton film Merah Putih One For All tak juga terkerek signifikan, bukan tidak mungkin bernasib sama dengana film A Business Proposal.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan