Alumni SMAN 1 Kendari Meninggal Saat Main Futsal, Diduga Alami Henti Jantung
Korban bernama Ferdiansyah alias Boby. Ia merupakan alumni SMAN 1 Kendari angkatan 1994.
"Tadi setelah mendapatkan bantuan medis pertama langsung dilarikan ke rumah sakit," ujar Sultan.
Boby alami henti jantung
Boby, alumni SMA Negeri 1 Kendari (SMANSA) dinyatakan meninggal dunia karena henti jantung.
"Jadi untuk sementara, penyebabnya henti jantung," kata dr Inggris, dokter yang bertugas di Rumah Sakit Aliyah, Sabtu (29/4/2024).
Boby dibawa ke rumah sakit dalam kondisi tidak sadar.
"Saya langsung mengecek kesadarannya, mencoba membangunkan, namun tidak mendapat respons," lanjut dia.
Denyut nadinya pun sudah tak terasi. Pupil Boby juga melebar secara tak normal.
Pemeriksaan dilanjutkan menggunakan elektrokardiogram (EKG). Ini merupakan prosedur medis untuk memeriksa fungsi jantung, termasuk kelistrikannya.
Hasil EKG menunjukkan sudah tak ada kelistrikan di jantung korban.
Pemeriksaan masih dilanjutkan dengan Resusitasi Jantung Paru-Paru (RJP) sampai lima siklus dan masukkan obat pemacu jantung. Hasilnya, korban tak merespons.
"Semua prosedur sudah dijalankan, namun tidak mendapatkan respon baik, Sehingga kami nyatakan meninggal pada saat itu," tutur Inggrid.
Dia membeberkan, bahwa penyebab korban meninggal dunia adalah henti jantung.
Artikel ini telah tayang di TribunnewsSultra.com dengan judul Alumni SMAN 1 Kendari Meninggal Main Futsal, Korban Sempat Duduk, Jalan 3 Langkah, Kejang-kejang
Henti Jantung, Penyebab Alumni SMANSA Kendari Meninggal saat Main Futsal
Sumber: Tribun sultra
Pengakuan Pembunuh Bocah di Konawe Selatan, Mayat Ditaruh di Koper Merah sebelum Masuk Karung |
![]() |
---|
Drama Penangkapan ODGJ Pembunuh Ibu Kandung di Muna, Warga Selamat Usai Cengkram Kemaluan Pelaku |
![]() |
---|
4 Fakta Anak Bunuh Ibu Hingga Buang Jasad ke Sumur di Muna Sulawesi Tenggara, Terungkap Sosok Pelaku |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Kota Kendari Sabtu, 13 September 2025: Siang hingga Sore Diguyur Hujan Ringan |
![]() |
---|
Kasum TNI Letjen Richard Tampubolon: Penertiban Hutan Tidak Serampangan, Semua Tahapan Harus Terukur |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.