Sabtu, 4 Oktober 2025

Diplomat Muda Tewas di Menteng

Polda Metro Akan Bertemu Jelaskan Kematian Diplomat Arya Daru, Ini Kata Keluarga di Bantul

Keluarga Arya Daru Pangayunan di Bantul, DIY masih ingin penjelasan terang benderang dari kepolisian soal hasil penyelidikan.

Editor: Erik S
Fersianus Waku
ISTRI DIPLOMAT KEMLU - Istri diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arya Daru Pangayunan (ADP), Meta Ayu Puspitantri, setelah menggelar RDPU dengan Komisi XIII DPR RI di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (30/9/2025). 

TRIBUNNEWS.COM, BANTUL- Keluarga masih mempertanyakan penyebab meninggalnya Arya Daru Pangayunan, diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).

Arya Daru adalah diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu) yang ditemukan tewas di indekos di daerah Menteng, Jakarta.

Keluarga Arya Daru Pangayunan di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) masih ingin penjelasan terang benderang dari kepolisian soal hasil penyelidikan.

Baca juga: Keluarga Diplomat Arya Daru Pangayunan Tagih Bukti Penyelidikan

Sebab Polda Metro Jaya dikabarkan akan datang setelah mereka mengadu ke dewan perwakilan rakyat. 

Nicholay Aprilindo, kuasa hukum keluarga, bicara dengan nada yang tak lagi penuh harap, tapi tetap tegas. 

"Ya pada prinsipnya, kami bersedia bertemu dan keluarga juga sudah mendelegasikan kepada kami selaku kuasa hukum," kata Kuasa Hukum Keluarga Arya Daru, Nicholay Aprilindo, kepada Tribunjogja.com, Jumat (3/10/2025).

Arya Daru, diplomat muda yang ditemukan tak bernyawa dengan wajah terbungkus lakban, bukan sekadar nama dalam berita. 

Ia anak bangsa yang meninggal dalam misteri. 

 Misteri itu, kata Nicholay, belum juga dijawab langsung ke keluarga.

Surat permohonan audiensi sudah dikirim. 

Bukti-bukti diminta. Tapi balasan belum tiba. 

Jika tiba saat mereka datang, Nicholay berharap agar polisi melampirkan bukti-bukti terhadap segala hal yang disampaikan. 

Baca juga: Sita 103 Barang Bukti dan Periksa 24 Orang Saksi, Polisi Surati Keluarga Diplomat Arya Daru

"Segala sesuatu, sekarang itu perlu bukti. Kalau enggak ada bukti tertulis kita tidak mau. Tanpa bukti tertulis, bisa direkayasa semuanya. Jangankan itu, bukti tertulis saja juga bisa direkayasa," jelas Nicholay.

Janji pertemuan masih menggantung. Jadwal belum jelas. 

Keluarga tak ingin kesana, sebab Nicholay tak ingin keluarga datang hanya mendengar alasan klasik. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved