Ekspedisi Patriot UI Soroti Transmigrasi di Bener Meriah: Minim Infrastruktur Jalan
Kopi Arabika Gayo masih terhambat persoalan infrastruktur dan keterbatasan fasilitas pascapanen.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kopi Arabika Gayo, komoditas andalan Kabupaten Bener Meriah Provinsi Aceh masih terhambat persoalan infrastruktur dan keterbatasan fasilitas pascapanen.
Kondisi ini menjadi salah satu sorotan Tim Ekspedisi Patriot Universitas Indonesia (UI) saat melakukan kajian di kawasan transmigrasi Pintu Rime Gayo, Aceh.
Ekspedisi yang dipimpin oleh apt. Roshamur Cahyan Forestrania, M.Sc., Ph.D., dosen Fakultas Farmasi UI, melibatkan mahasiswa dan alumni lintas disiplin.
Baca juga: Kopi Gayo Kini Bukan Hanya Berasal dari Aceh, Ada Gayo 1, Gayo 2 yang Rasanya Mirip Aslinya
Mereka hadir memperkuat kapasitas masyarakat sekaligus mendorong pembangunan berkelanjutan di kawasan transmigrasi.
“Kami melihat kawasan transmigrasi seperti Pintu Rime Gayo memiliki potensi besar, terutama dari sektor pertanian kopi. Namun potensi itu belum bisa dimaksimalkan karena kendala infrastruktur dan keterbatasan sarana pascapanen," kata Roshamur dikutip pada Kamis (2/10/2025).
Dikatakannya, melalui ekspedisi ini, mereka ingin menyusun rekomendasi yang berbasis penelitian sekaligus masukan masyarakat, agar pembangunan bisa berjalan lebih terarah dan berkelanjutan.
Rombongan yang terdiri atas Vanness Fransisco Angjaya (FMIPA UI), M. Adib Adyatama (Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran), Wahyu Nurul Hidayah (FIB UI), dan Gilar Agisna Suandi (FISIP UI) disambut langsung oleh Plt. Camat Pintu Rime Gayo, Sawaluddin, S.E., pada 2 September 2025.
Dalam pertemuan itu, pihak kecamatan menyatakan dukungan penuh terhadap pengumpulan data primer maupun sekunder untuk kepentingan kajian ekspedisi.
Setelah pertemuan di kantor kecamatan, tim melanjutkan perjalanan ke Dusun Teget, Pancar Jelobok, untuk berdialog dengan perwakilan Dinas Transmigrasi, Darlian.
Dalam diskusi terungkap sejumlah persoalan mendasar, mulai dari minimnya infrastruktur jalan hingga keresahan masyarakat akibat konflik gajah.
"Padahal, akses jalan yang baik sangat vital bagi rantai pasok kopi Arabika Gayo," kata Roshamur.
Seorang petani setempat, Ernawati, mengungkapkan kendala lain yang dihadapi warga, yakni terbatasnya fasilitas pascapanen.
Hingga kini, sebagian besar hasil panen masih dijual dalam bentuk biji kopi gabah karena ketiadaan mesin huller.
Baca juga: Gelar Festival Kopi Gayo, Kemendikbudristek Berharap Dapat Genjot Kemajuan Desa
“Kami belum bisa menghasilkan green bean sendiri, sehingga nilai tambah dari kopi belum maksimal,” ujarnya.
Dari Dusun Teget, tim ekspedisi bergerak ke Dusun Jalung, Blang Rakal, untuk bertemu Kepala Dusun Supri.
Ngohwan Kritik Bobby Nasution: Jangan Razia Plat Aceh, Fokus Berantas Begal dan Pungli di Sumut |
![]() |
---|
Razia Truk Pelat Aceh, Bobby Nasution Tunjukkan Video Kepala Daerah Lain Terapkan Kebijakan Serupa |
![]() |
---|
Respon Gubernur Aceh Mualem Soal Razia Plat BL Bobby Nasution di Langkat: Jangan Terpancing Emosi |
![]() |
---|
Bobby Nasution Razia Truk Pelat Aceh, Begini Respons Gubernur Aceh Mualem |
![]() |
---|
Bobby Nasution Dianggap Norak oleh DPR Aceh setelah Minta Truk Berpelat Aceh Diganti Pelat Sumut |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.