Jumat, 3 Oktober 2025

Mushola Ambruk di Sidoarjo

Hari ke-4 Musala di Sidoarjo Jatim Ambruk, BNPB Mengatakan Tidak Ada Lagi Tanda Kehidupan

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan tidak ada lagi ditemukan tanda-tanda kehidupan dalam proses evakuasi.

Editor: Erik S
TRIBUNJATIM.COM/M TAUFIK/KOMPAS.com/IZZATUN NAJIBAH/IST
EVAKUASI MUSALA AMBRUK - Tim gabungan saat berusaha mengevakuasi para korban di reruntuhan bangunan Ponpes Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, Senin (29/9/2025). Petugas melakukan evakuasi korban reruntuhan Ponpes Al-Khoziny, Sidoarjo, Senin (29/9/2025). Petugas mendengar banyak suara tangisan dan teriakan santri terjebak di balik reruntuhan bangunan musala ponpes. Musala Pondok Pesantren Al Khoziny di Sidoarjo ambruk, proses evakuasi dilakukan hati-hati, banyak suara isak tangis dan teriakan para santri. 

Di sisi lain, Kepala BNPB ini mengungkapkan hingga kini tercatat terdapat 108 korban yang telah dievakuasi, di mana 103 orang selamat, sedangkan lima lainnya meninggal dunia.

Lebih lanjut, ia menyebut sejauh ini masih terdapat 59 santri yang masih dinyatakan hilang.

Meski demikian, pihanya berharap puluhan orang yang masih hilang tersebut, tidak berada di reruntuhan bangunan.

"Apakah 59 (terjebak di reruntuhan) atau tidak kami belum tahu, mudah-mudahan tidak sebanyak itu. Tadi kita sudah berdialog dengan keluarga, kita sampaikan kepada keluarga mudah-mudahan 59 orang itu tidak ada di situ, tidak ada di reruntuhan," tuturnya.

Warga cium bau anyir

Sementara itu, warga mengaku mencium bau anyir di sekitar lokasi reruntuhan mushala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur.

Berjalan tiga hari sejak insiden kejadian, warga dan petugas mulai mencium bau anyir di sekitar lokasi.

Warga mengaku mencium bau tersebut saat angin berembus.

Wahyono (57), warga Sampang, Madura, sejak hari pertama berada di lokasi untuk memantau salah satu anggota keluarga yang menjadi santri yang saat ini masih belum diketahui keberadaannya.

"Iya bau (anyir) kadang-kadang. Ngerasa baunya sekelebat saat angin berembus," kata Wahyono yang tak henti-hentinya menilik proses evakuasi korban dari kejauhan, Rabu (1/10/2025), dikutip dari Kompas.com.

Ia mengaku, salah satu kenalannya ada yang sempat masuk ke depan gerbang asrama putra Pondok Pesantren Al Khoziny yang berjarak 7 meter dari lokasi bangunan yang ambruk.

Di sana, bau anyir cukup menyengat.

Baca juga: Bantuan Logistik Mulai Disalurkan ke Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Jatim

Sementara itu, area reruntuhan disterilkan petugas sekitar 50 meter dari TKP untuk keamanan petugas dan warga selama proses evakuasi berlangsung.

Salah seorang petugas Basarnas yang enggan disebutkan namanya mengaku bau anyir tersebut tak begitu tercium dari luar bangunan, apalagi luar gerbang.

"Kalau dari gerbang ponpes, menurut saya belum begitu bau. Tetapi kalau di depan banget (bangunan yang roboh) ya lumayan. Apalagi bagi orang yang belum terbiasa (nyium bau mayat)," bebernya.

Terpisah, Direktur Operasi Basarnas Laksamana Pertama TNI Yudhi Bramantyo mengatakan, petugas mengatakan bau tersebut dirasakan tapi tidak terlalu menyengat.

“Karena sudah dua hari, tapi tidak terlalu bau,” ucapnya.

 

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Tak Ada Tanda Kehidupan, Evakuasi Korban Ponpes Al Khoziny Pakai Alat Berat, Bau Anyir Mulai Tercium

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved