Jumat, 3 Oktober 2025

Program Makan Bergizi Gratis

Ayah Siswi SD di Ungaran Bakal Tempuh Jalur Hukum usai Anaknya Keracunan MBG: Tunggu Tanggal Mainnya

Wali murid SDN Ungaran 01 mengaku akan tempuh jalur hukum usai sang putri mengalami keracunan puding dari program MBG pada Senin (29/9/2025).

TRIBUN JATENG/REZA GUSTAV PRADANA
KORBAN KERACUNAN MBG - Krisna Bramantyo Aji, ayah A, menemani putrinya di ruang rawat inap rumah sakit di Kabupaten Semarang, Rabu (1/10/2025). A (8) merupakan satu di antara korban dugaan keracunan makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang harus menjalani rawat inap di rumah sakit. 

Dia yang menjadi anggota Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) Ungaran mengaku geram lantaran program nasional yang seharusnya diawasi secara ketat justru menimbulkan kasus keracunan siswa yang makin bertambah.

Krisna menilai, insiden yang menimpa sang putri merupakan kelalaian serius dari pelaksanaan program MBG.

"Saya akan mengambil upaya hukum. Anak saya menjadi korban di sini," kata Krisna, yang berbicara sambil menangis, Rabu (1/10/2025).

Dalam upaya hukumnya nanti, Krisna menyebut sejumlah pihak yang kemungkinan akan digugat, yakni Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) sebagai penyedia makanan setempat, Badan Gizi Nasional (BGN) sebagai penanggung jawab program MBG, serta pemerintah sebagai turut tergugat. 

Dia juga membuka peluang bagi orang tua korban lain yang ingin bergabung.

"Kami akan buka pengaduan bagi warga yang merasa dirugikan. Bukan semata-mata untuk mencari kesalahan, tapi agar ada komunikasi dua arah dan pemerintah harus bisa mengevaluasi apakah program MBG ini masih layak diteruskan," tandasnya.

Selain langkah hukum, Krisna juga menyiapkan surat terbuka yang akan dikirim ke berbagai institusi dan lembaga lintas sektoral, termasuk Presiden RI.

"Suratnya sedang saya siapkan. Intinya, kami ingin tahu, sejauh mana pengawasan program MBG ini? Siapa ahlinya? Sudah maksimal atau belum? Tunggu saja tanggal mainnya," tutup Krisna.

Baca juga: Khawatir Marak Kasus Keracunan MBG, Orang Tua Murid: Jangan Karena Ada Kata Gratis jadi Asal-Asalan

Wali murid tuntut evaluasi

Mayoritas orang tua murid SDN Ungaran 01 pun tak tinggal diam menyikapi kasus keracunan menu MBG ini.

Mereka langsung menggelar pertemuan darurat dengan pihak sekolah pada Rabu (1/10/2025).

Mereka rela program MBG dilanjutkan, dengan syarat tidak lagi dilayani oleh penyedia makanan yang diduga menjadi penyebab anak-anak mereka keracunan.

Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Komite SDN Ungaran 01, Bambang Munthoha yang menuntut perbaikan pelayanan MBG.

"Baik pelayanan dalam hal memasaknya, pemenuhan gizinya dan sebagainya. Selain itu juga menghendaki agar pemberian MBG dihentikan terlebih dahulu sebelum hasil laboratoriumnya diketahui," jelasnya kepada Dian Ade Permana, jurnalis Kompas.com.

Bambang mengungkapkan, berdasar kejadian dugaan keracunan pada siswa, ada orang tua yang mengusulkan pergantian dapur MBG atau SPPG.

"Namun ada juga yang memberi toleransi dengan sejumlah catatan perbaikan, sehingga jika SPPG Sidomulyo kembali ditunjuk, harus ada perbaikan," kata Bambang.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul "Saya Akan Tempuh Jalur Hukum" Tangis Orang Tua Siswa Keracunan MBG di Ungaran.

(Tribunnews.com/Isti Prasetya, TribunJateng.com/Reza Gustav Pradana)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved