Kamis, 2 Oktober 2025

Petugas Beri Makan Minum Santri yang Terjebak di Reruntuhan Ponpes Al Khoziny, Bisa Bertahan 72 Jam

Petugas memberikan makan dan minum kepada enam korban yang terjebak reruntuhan melalui celah bangunan, agar kondisi mereka tetap terjaga.

Penulis: Rifqah
Editor: Febri Prasetyo
TRIBUNJATIM.COM/M TAUFIK/KOMPAS.com/IZZATUN NAJIBAH/IST
EVAKUASI MUSALA AMBRUK - Tim gabungan saat berusaha mengevakuasi para korban di reruntuhan bangunan Ponpes Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, Senin (29/9/2025). Petugas memberikan makan dan minum kepada enam korban yang terjebak reruntuhan melalui celah bangunan, agar kondisi mereka tetap terjaga. 

TRIBUNNEWS.COM - Masih ada sejumlah santri yang terjebak di reruntuhan musala Pondok pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.

Upaya penyelamatan pun terus dilakukan hingga kini. Data terbaru dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menunjukkan masih ada 91 korban yang diduga tertimbun reruntuhan.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengonformasi hal tersebut berdasarkan data dari absensi santri.

Pada Selasa (30/9/2025) malam, tim SAR gabungan juga mendeteksi ada sekitar enam orang korban yang masih bertahan hidup di salah satu segmen reruntuhan.

Petugas kemudian memberikan makan dan minum kepada enam korban itu melalui celah bangunan, agar kondisi mereka tetap terjaga.

“Melalui celah yang ada, petugas telah menyalurkan makanan dan minuman untuk menjaga kondisi para korban,” kata Abdul, Selasa, dikutip dari TribunJatim.com.

Evakuasi masih terus dilakukan, para korban sebagian masih hidup, tetapi terperangkap di antara reruntuhan, sebagian lainnya sudah meninggal dunia. 

“Jumlahnya ada beberapa. Termasuk ada yang masih bisa diajak komunikasi. Bisa minum dan makan ketika kami berikan. Tapi belum bisa dievakuasi,” ungkap Nanang Sigit, SAR Mission Coordinator (SMC), dilansir Surya.co.id.

Nanang mengatakan korban tidak bisa ditarik atau dievakuasi karena pinggangnya terhimpit beton. 

Beberapa korban lain yang masih hidup di bawah reruntuhan masih menunjukkan reaksi saat petugas SAR menggunakan teknologi scan, ada yang menggerakkan kakinya atau menggerakkan bagian tubuh lain yang bisa dilakukan. 

“Mereka merespons. Ada dengan menggerakkan kakinya. Artinya, kami melihat masih ada tanda-tanda kehidupan di sana (di bawah reruntuhan bangunan),” ujar Nanang. 

Baca juga: 3 Hari Berlalu, 91 Orang Diduga Masih Terjebak di Reruntuhan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo

Oleh karena itu, Nanang menegaskan sejauh ini pihaknya tidak merekomendasikan untuk evakuasi dengan alat berat karena dikhawatirkan terjadi hal-hal tidak diinginkan kepada para korban yang masih selamat itu. 

Selain itu, juga demi keamanan petugas yang sedang melakukan pencarian di lokasi. 

“Kami berusaha membuat lubang dari bawah supaya bisa sampai ke para korban dan bisa menjadi jalan untuk mengevakuasi mereka,” kata Nanang. 

Nanang menjelaskan proses evakuasi berjalan 24 jam. Personel gabungan dibagi menjadi beberapa tim dna setiap tim bekerja selama 3 jam, dengan terus bergantian. 

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved