Program Makan Bergizi Gratis
Program MBG Dihentikan Sementara Usai 7 Siswa SD di Bojonegoro Jatim Keracunan
Menu makanan yang diberikan beragam dan lengkap. Ada sayur mayur, nasi, telur, daging serta buah-buahan. Komunikasi dengan pihak SPPG juga sangat baik
TRIBUNNEWS.COM, BOJONEGORO - Penyaluran program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Semanding, Kecamatan/Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur (Jatim) sementara dihentikan selama sepekan.
Baca juga: Dokter Tan Bongkar Borok MBG, Sebut Ahli Gizinya Baru Lulus: Mereka Tak Tahu Saat Ditanya HACCP
Penghentian itu terhitung mulai hari Kamis (25/9/2025) ini, seusai kejadian 7 siswa SD mendadak sakit setelah mengkonsumsi menu MBG. Kepala SDN Semanding, Sulistyowati, menjelaskan bahwa penghentian penyaluran MBG tersebut dilakukan, untuk evaluasi dan perbaikan pelayanan selanjutnya.
"Sementara untuk MBG di sekolah kami dihentikan, atau tidak disalurkan dulu selama seminggu ke depan, sampai masalah ini selesai. Juga untuk evaluasi pelayanan selanjutnya," ungkap Sulistyowati.
Setelah semuanya selesai, lanjut Sulistyowati, program MBG bakal dilanjutkan kembali. Dia juga meminta kepada pelaksana program untuk melakukan sosialisasi lagi ke sekolah, untuk meyakinkan para siswanya.
"Kami minta agar dilakukan sosialisasi kembali oleh ahli gizi, untuk meyakinkan dan menjelaskan pada anak-anak, karena saya khawatir anak-anak masih trauma dan takut sebab kejadian kemarin," jelas Sulistyowati.
Selama ini, program MBG yang disalurkan ke SDN Semanding, dinilai Sulistyowati sudah cukup baik. Menu makanan yang diberikan beragam dan lengkap. Ada sayur, nasi, telur, daging dan buah-buahan.
Komunikasi dengan pihak dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) juga berjalan dengan baik.
"Kalau untuk makanannya dari awal bagus. Cuma yang namanya anak-anak di desa dikasih menu berbeda dengan keseharian mereka, jadinya agak kaget belum terbiasa, ini soal selera, tapi mayoritas anak suka," ujarnya.
Baca juga: YLKI Desak MBG Disetop Sementara Buntut Keracunan Massal: Evaluasi Menyeluruh!
Sementara pada waktu kejadian, Sulistyowati menyebutkan, pihaknya mendapatkan menu makan berupa nasi, ayam asam manis, salad sayur, tahu/telur dan pisang. Sulistyowati juga mengaku kaget, sebab hanya 7 siswa kelas 5 yang mengalami sakit demikian, padahal seluruh siswanya mendapatkan menu yang sama.
"Total untuk seluruh siswa mulai dari kelas 1 hingga kelas 6 ada sebanyak 62 siswa, yang lainnya tidak ada masalah, hanya 7 siswa itu yang sakit," terangnya.
Hingga kini, tambah Sulistyowati, pihaknya masih belum memberikan informasi mengenai penyebab 7 siswanya tiba-tiba mengalami sakit. Sebab, masih menunggu hasil uji laboratorium dari sampel makanan MBG dan jajanan kantin.
"Ini tadi ada tenaga kesehatan dari Dinas Kesehatan datang lagi untuk mengantarkan wadah makanan MBG yang kemarin di ambil sampel, dan juga mengambil beberapa sampel lagi dari jajanan yang dijual di kantin untuk uji laboratorium," tutupnya.
Usai kejadian, aktivitas belajar mengajar di SDN Semanding tetap berjalan dengan normal. Atas kejadian tersebut, pihak sekolah mengimbau para orang tua siswa untuk tetap tenang, sambil menunggu hasil resmi penyelidikan penyebab sakitnya para siswa tersebut.
MBG diketahui adalah program unggulan Presiden Prabowo Subianto yang berjalan sejak 6 Januari 2025, dikelola oleh Badan Gizi Nasional (BGN).
Tujuan awalnya menyediakan makanan bergizi gratis untuk anak sekolah, balita, ibu hamil, dan kelompok rentan, sekaligus menggerakkan ekonomi lokal. Dengan target penerima 82,9 juta orang.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.