Dari Desa Bona, Gianyar Mulai Ubah Cara Pandang terhadap Sampah
Kabupaten Gianyar, yang dikenal sebagai salah satu pusat pariwisata di Bali, kini menghadapi tantangan serius dalam pengelolaan sampah.
Hingga akhir Maret, sebanyak 116 KK atau sekitar 71% warga Banjar Pasedana telah rutin memilah sampah ke dalam tiga kategori: organik, non-organik, dan residu.
Warga juga mulai mengikuti jadwal pengangkutan dari TPS3R dan membayar iuran secara sukarela.
Ini membuktikan bahwa dengan edukasi yang tepat dan fasilitas yang memadai, perubahan perilaku bisa tercipta.
Baca juga: Cerita dari Karawang: Menumbuhkan Pengelolaan Sampah dari Akar
DLH Gianyar: Perubahan Harus Dimulai dari Hulu
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Gianyar, Ni Made Mirnawati, menegaskan pentingnya pengelolaan sampah dari hulu.
“Kita perlu mengembangkan sistem teba modern agar sampah yang masuk ke TPA Temesi bisa berkurang. Di hilir, penegakan aturan harus diperkuat,” ujarnya.
Pernyataan ini menegaskan bahwa kebijakan DLH Gianyar tidak hanya fokus pada pembangunan fisik, tetapi juga pada edukasi dan regulasi yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat.
ISWMP: Membangun Sistem dari Hulu ke Hilir
ISWMP di Gianyar tidak hanya membangun infrastruktur, tetapi juga membenahi sistem layanan secara menyeluruh.
Program ini berfokus pada lima pilar utama:
- Penyusunan Rencana Induk Pengelolaan Sampah (RISPS) dan penguatan regulasi.
- Peningkatan peran aktif masyarakat dan pemerintah daerah.
- Penguatan kelembagaan pengelolaan sampah.
- Pengembangan sistem pendanaan dan retribusi.
- Dukungan pembangunan fasilitas pengolahan berteknologi tinggi.
Pilot project di Desa Bona menunjukkan bagaimana kelima pilar ini bisa diimplementasikan secara nyata.
Regulasi sudah tersedia, fasilitas TPS3R berfungsi, kader aktif, dan masyarakat mulai terbiasa memilah.
Tantangan berikutnya adalah menjaga keberlanjutan.
Menjaga Momentum: Langkah Lanjutan
Menjelang berakhirnya pendampingan PPAM, sejumlah langkah strategis telah disiapkan:
Pemerintah Desa Bona menyediakan sarana pemilahan yang memadai.
Kader Kesling diperkuat dengan insentif dari desa.
Penyusunan aturan atau sanksi adat bagi warga yang membuang sampah sembarangan.
Menag Temui Penyintas Banjir di Bali, Salurkan Bantuan Rp 300 Juta & Tinjau Tempat Ibadah Umat Hindu |
![]() |
---|
Hasil Klasemen Super League: Tumbangkan Bali United, PSIM Merangsek ke Posisi 3 |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Denpasar, Minggu 21 September 2025: Hujan Pagi, Cerah Sore |
![]() |
---|
Organisasi Sayap PKB Salurkan Bantuan ke Warga Terdampak Banjir Denpasar |
![]() |
---|
Cerita dari Karawang: Menumbuhkan Pengelolaan Sampah dari Akar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.