Rabu, 1 Oktober 2025

Dari Desa Bona, Gianyar Mulai Ubah Cara Pandang terhadap Sampah

Kabupaten Gianyar, yang dikenal sebagai salah satu pusat pariwisata di Bali, kini menghadapi tantangan serius dalam pengelolaan sampah. 

Editor: Dodi Esvandi
HANDOUT
Desa Bona dipilih sebagai lokasi pilot project Program Improvement of Solid Waste Management to Support Regional and Metropolitan Cities Project (ISWMP) di Kabupaten Gianyar, Bali. 

Hingga akhir Maret, sebanyak 116 KK atau sekitar 71% warga Banjar Pasedana telah rutin memilah sampah ke dalam tiga kategori: organik, non-organik, dan residu. 

Warga juga mulai mengikuti jadwal pengangkutan dari TPS3R dan membayar iuran secara sukarela. 

Ini membuktikan bahwa dengan edukasi yang tepat dan fasilitas yang memadai, perubahan perilaku bisa tercipta.

Baca juga: Cerita dari Karawang: Menumbuhkan Pengelolaan Sampah dari Akar

DLH Gianyar: Perubahan Harus Dimulai dari Hulu

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Gianyar, Ni Made Mirnawati, menegaskan pentingnya pengelolaan sampah dari hulu. 

“Kita perlu mengembangkan sistem teba modern agar sampah yang masuk ke TPA Temesi bisa berkurang. Di hilir, penegakan aturan harus diperkuat,” ujarnya.

Pernyataan ini menegaskan bahwa kebijakan DLH Gianyar tidak hanya fokus pada pembangunan fisik, tetapi juga pada edukasi dan regulasi yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat.

ISWMP: Membangun Sistem dari Hulu ke Hilir

ISWMP di Gianyar tidak hanya membangun infrastruktur, tetapi juga membenahi sistem layanan secara menyeluruh. 

Program ini berfokus pada lima pilar utama:

  1. Penyusunan Rencana Induk Pengelolaan Sampah (RISPS) dan penguatan regulasi.
  2. Peningkatan peran aktif masyarakat dan pemerintah daerah.
  3. Penguatan kelembagaan pengelolaan sampah.
  4. Pengembangan sistem pendanaan dan retribusi.
  5. Dukungan pembangunan fasilitas pengolahan berteknologi tinggi.

Pilot project di Desa Bona menunjukkan bagaimana kelima pilar ini bisa diimplementasikan secara nyata. 

Regulasi sudah tersedia, fasilitas TPS3R berfungsi, kader aktif, dan masyarakat mulai terbiasa memilah. 

Tantangan berikutnya adalah menjaga keberlanjutan.

Menjaga Momentum: Langkah Lanjutan

Menjelang berakhirnya pendampingan PPAM, sejumlah langkah strategis telah disiapkan:

Pemerintah Desa Bona menyediakan sarana pemilahan yang memadai.

Kader Kesling diperkuat dengan insentif dari desa.

Penyusunan aturan atau sanksi adat bagi warga yang membuang sampah sembarangan.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved