Jumat, 3 Oktober 2025

Cerita dari Karawang: Menumbuhkan Pengelolaan Sampah dari Akar

Pertumbuhan industri dan populasi di Kabupaten Karawang membawa tantangan besar, salah satunya dalam pengelolaan sampah. 

Editor: Dodi Esvandi
HANDOUT
Program Improvement of Solid Waste Management to Support Regional and Metropolitan Cities Project (ISWMP) di Karawang hadir sebagai solusi menyeluruh. Program ini tak hanya membangun infrastruktur, tetapi juga mendorong perubahan perilaku, memperkuat regulasi, menciptakan skema pembiayaan berkelanjutan, dan melibatkan masyarakat secara aktif. 

TRIBUNNEWS.COM, KARAWANG - Pertumbuhan industri dan populasi di Kabupaten Karawang membawa tantangan besar, salah satunya dalam pengelolaan sampah

Sistem kumpul-angkut-buang masih menjadi pilihan utama, sementara infrastruktur pengolahan seperti TPS3R (Tempat Pengolahan Sampah Reduce Reuse Recycle) dan TPST (Tempat Pengolahan Sampah Terpadu) belum tersebar merata. 

Kondisi ini diperparah oleh rendahnya kesadaran masyarakat untuk memilah sampah sejak dari rumah.

Untuk menjawab tantangan tersebut, Program Improvement of Solid Waste Management to Support Regional and Metropolitan Cities Project (ISWMP) hadir sebagai solusi menyeluruh. 

Program ini tak hanya membangun infrastruktur, tetapi juga mendorong perubahan perilaku, memperkuat regulasi, menciptakan skema pembiayaan berkelanjutan, dan melibatkan masyarakat secara aktif.

Pilot Project di Mekarjati: Dari Edukasi Menjadi Kebiasaan

RT 001 RW 012 Kelurahan Mekarjati, Kecamatan Karawang Barat, menjadi lokasi percontohan awal ISWMP di Kabupaten Karawang

Kawasan ini dipilih karena berada dalam cakupan TPST Mekarjati dan memiliki komunitas aktif seperti Karang Taruna, bank sampah, kader lingkungan, serta pegiat maggot.

Melalui pendekatan door-to-door, pelatihan kader lingkungan, dan pemberian alat bantu seperti karung pilah serta stiker rumah memilah, perubahan mulai terlihat. 

Warga mulai menerapkan sistem pemilahan sederhana: organik dan anorganik, agar mudah dilakukan di tingkat rumah tangga.

Hasilnya cukup menggembirakan. Dalam dua bulan, 86 persen dari 97 kepala keluarga aktif memilah sampah

Terkumpul lebih dari 2.500 kg sampah organik dan 464 kg sampah anorganik yang berhasil dimanfaatkan. 

Sampah organik diolah oleh Karang Taruna dan pegiat maggot, sementara sampah anorganik disalurkan ke Bank Sampah Resik Raya. Volume sampah yang dikirim ke TPA pun berhasil ditekan.

Baca juga: 10 Negara Hobi Buang Sampah Plastik ke Laut Dunia: Indonesia Sumbang Ribuan Ton Tiap Tahun

Langkah Lanjutan: Replikasi di Desa Cirejag

Semangat perubahan tidak berhenti di Mekarjati. 

Pada 30 Juli 2025, ISWMP melalui paket Peningkatan Peran Aktif Masyarakat (PPAM) Kabupaten Karawang melanjutkan sosialisasi pengelolaan sampah di Desa Cirejag, Kecamatan Jatisari, sebagai lokasi replikasi.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved