Senin, 29 September 2025

Program Makan Bergizi Gratis

Ratusan Siswa Keracunan Usai Santap MBG di Sumbawa NTB: Makanan Terkontaminasi Bakteri E Coli

Saat ini terdapat 10 unit Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kabupaten Sumbawa, namun baru 9 unit yang sudah beroperasi.

Editor: Erik S
Dok. Istimewa
KERACUNAN MBG - Tampak sejumlah siswa di Kecamatan Empang, Sumbawa berbaring lemas kesakitan diduga keracunan usai konsumsi Makan Bergizi Gratis (MBG). 

TRIBUNNEWS.COM, SUMBAWA - Bakteri Escherichia coli (E Coli) disebut menjadi penyebab keracunan makanan dari Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Ratusan siswa diketahui keracunan usai mengonsumsi MBG di Kecamatan Empang.

Kepala Bappeda Sumbawa, Deddy Heriwibowo mengungkapkan, hasil pemeriksaan awal oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) menunjukkan adanya indikasi keberadaan bakteri Escherichia coli (E. Coli) dalam MBG.

Baca juga: Jumlah Siswa Diduga Keracunan MBG di Garut Bertambah, Kini Jadi 569 Orang

"Kami telah menerima laporan dari Dinkes. Ditemukan indikasi bakteri coli, yang kemungkinan besar berasal dari kontaminasi air," ujar Deddy saat dihubungi pada Jumat (19/9/2025).

Deddy menjelaskan, saat ini terdapat 10 unit Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kabupaten Sumbawa, namun baru 9 unit yang sudah beroperasi.

"Kemarin kami pertemuan dengan Koordinator dan Kepala SPPG di Kantor Bupati Sumbawa untuk evaluasi," akunya.

Deddy mengatakan pihaknya terus menekankan pentingnya penerapan standar kebersihan dan prosedur operasional yang ketat dalam pengolahan makanan MBG, mengingat skala penyajiannya yang besar.

"Pengelolaan dapur dan kebersihannya harus benar-benar diawasi. Program ini melibatkan ribuan siswa, jadi SOP (Standar Operasional Prosedur) harus dijalankan secara disiplin," tegasnya.

Ia juga menyoroti soal pembagian waktu memasak yang belum berjalan maksimal. Saat ini hanya dua dari tiga shift memasak yang bisa dijalankan karena keterbatasan dalam penyediaan bahan baku. Hal ini berdampak pada keterlambatan distribusi makanan ke sekolah-sekolah.

Baca juga: Minta SOP Diperbaiki untuk Cegah Keracunan MBG, Komisi IX DPR Usul Kantin dan Wali Murid Dilibatkan

"Keterlambatan pengantaran makanan menjadi salah satu titik krusial. Jika makanan diantar lebih dari 4–6 jam setelah dimasak, ada potensi makanan basi," jelasnya.

Menurut Deddy, pengaturan jadwal pengiriman makanan juga harus disesuaikan dengan jam sekolah agar siswa menerima makanan dalam kondisi segar.

"Misalnya, untuk siswa SD kelas 1 sampai 3, target sarapan harus sudah sampai sebelum pukul 07.15. Sementara kelas 4 sampai 6 bisa saat jam istirahat. Ini penting agar makanan tidak basi di jalan," tambahnya.

Deddy menegaskan, perhatian terhadap kasus ini merupakan bentuk komitmen Pemda dalam mendukung keberhasilan program MBG.

“Pertemuan hari ini kami inisiasi sebagai langkah evaluasi dan perbaikan agar program ini bisa berjalan lebih baik ke depannya,” tutupnya.

Penulis: Rozi Anwar

Artikel ini telah tayang di TribunLombok.com dengan judul Bakteri E. Coli Diduga Jadi Penyebab Keracunan MBG di Empang Sumbawa

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan