Demonstrasi di Berbagai Wilayah RI
Cerita Pedagang Asongan di Tengah Gas Air Mata Demo Grahadi Surabaya: Yang Penting Saya Selamat
Aksi demontrasi di depan Gedung Grahadi, Surabaya, Jumat (29/8/2025) siang, menyisihkan cerita lain. Pedagang asongan turut menjadi korban.
Ia menganggap barang dagangannya tersebut digunakan oleh massa untuk membasuh muka karena perih terkena gas air mata. Atau mungkin memang untuk diminum akibat kehausan.
Yang terpenting bagi Heri selama berlarian menyelamatkan diri adalah nampan panjang yang terdapat 21 lubang penampang botol dagangannya tetap melekat pada tangannya.
Baginya, benda yang dibuat dari lapisan triplek itu merupakan aset penting yang ia miliki.
Selama kurang lebih 10 tahun terakhir, ia mencari nafkah dengan berdagang asongan.
"Yang penting nampan asongan punya saya, enggak hilang, kan buat jualan lagi. Ini ada 21 lubang," katanya.
Selama berjualan asongan di sekitar Gedung Grahadi, Heri mengaku ini adalah ia jarang melihat kericuhan aksi demo seperti kemarin.
Biasanya, kata Heri, aksi demo yang digelar selalu berakhir damai tanpa tembakan gas air mata.
"Enggak sering mengalami situasi begini. Ya kalau demo ricuh seperti ini. Kalau demo biasa, ya aman aman saja," kata pria asal Tambaksari, Kota Surabaya itu.
Terlepas dari aksi demo, Heri mengaku tidak terlalu mengalami kerugian yang signifikan atas kehilangannya tiga kardus air mineral dagangannya itu.
"Modalnya ya sampai Rp500 ribu. Kadang enggak sampai. Tapi bertahap. Tadi hilang 3 kardus, kerugian gak sampai Rp300 ribu. Tapi ikhlas, namanya juga kayaknya ngene (begini). Tapi ini sudah balik modal kok," katanya.
Aksi Demo di Surabaya Berlangsung Ricuh
Aksi demonstrasi yang dilakukan oleh massa di depan Gedung Grahadi, Surabaya, Jumat (29/8/2025), berlangsung ricuh.
Aksi demonstrasi ini merupakan buntut tewasnya driver ojek online di Pejompongan, Jakarta, Affan Kurniawan (21), akibat terlindas kendaraan taktis (rantis) Brimob, pada Kamis (28/8) malam.
Massa yang datang sekitar pukul 14.00 WIB itu langsung melakukan aksi pelemparan ke dalam gedung Grahadi dan juga petugas.
Selain itu, massa melakukan perusakan pagar dan berupaya masuk menyerang petugas yang melakukan pengamanan.
“Polisi pembunuh. Jangan tindas rakyat,” teriakan terdengar dari kelompok massa aksi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.