Senin, 6 Oktober 2025

Demonstrasi di Berbagai Wilayah RI

Cerita Pedagang Asongan di Tengah Gas Air Mata Demo Grahadi Surabaya: Yang Penting Saya Selamat

Aksi demontrasi di depan Gedung Grahadi, Surabaya, Jumat (29/8/2025) siang, menyisihkan cerita lain. Pedagang asongan turut menjadi korban.

Penulis: Falza Fuadina
Editor: Febri Prasetyo
TRIBUNJATIM.COM/LUHUR PAMBUDI
DEMONTRASI - Situasi depan Gedung Grahadi, kawasan Jalan Gubernur Suryo, Genteng, Surabaya, pada Jumat (29/8/2025). Aksi demontrasi juga berdampak kepada pedagang asongan bernama Heri Siswanto (54). 

TRIBUNNEWS.COM - Kericuhan dalam aksi demonstrasi kerap menyisakan kisah lain di luar sorotan utama. 

Tidak hanya aparat dan massa aksi yang terlibat, masyarakat kecil yang menggantungkan hidup di sekitar lokasi pun ikut terdampak. 

Begitu pula dengan peristiwa di depan Gedung Grahadi, Surabaya, Jawa Timur, pada Jumat (29/8/2025) siang.

Seorang pedagang asongan air mineral, Heri Siswanto (54), turut menjadi korban.

Pasalnya, tiga kotak kardus pasokan botol air mineral dagangannya raib selama berlangsungnya aksi demo pada siang itu.

Begitu terdengar bunyi keras dari senjata pelontar gas air mata yang ditembakkan dan mendarat di kerumunan orang, Heri langsung terbirit-birit untuk menyelamatkan diri.

Sambil berlari tergesa, ayah satu anak itu berupaya menutupi hidung dan mulutnya dengan menggunakan sehelai handuk kecil yang tersampir di tengkuk.

Heri berlari mengikuti kerumunan massa aksi yang bergerak mundur ke jalanan belakang Taman Apsari.

Namun, terkadang ia juga memilih untuk menjauh dari kerumunan massa agar tak melulu jadi sasaran tembakan gas air mata.

Di balik hiruk pikuk gas air mata dan barisan massa, barang dagangan yang dibawa Heri tiba-tiba hilang begitu saja.

Heri baru menyadari ketika ia kembali menghampiri titik tempat jualannya.

Baca juga: Tak Cuma di Solo, Demo di Yogyakarta, Surabaya, Semarang, dan Medan Juga Berakhir Ricuh

Padahal, tiga kardus berisi botol air mineral itu masih tersegel.

Entah siapa pelaku penjarahan barang dagangannya di area tersebut.

Meski mengalami kerugian, ia tetap memilih ikhlas dan lebih mengutamakan keselamatan dirinya.

"Yang buat ikhlas aja. Lebih baik saya tinggal ketimbang kena gas air mata. Menyelamatkan diri, daripada kena batu," ungkapnya, dikutip dari TribunJatim.com.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved