Ibu di Sarmi Papua Ngaku Anaknya Diculik: Warga Blokade Jalan Utama, Ternyata Korban Dibunuh
Seorang ibu berinisial SH di Kabupaten Sarmi Papua membunuh bayinya yang masih berusia lima bulan diduga karena kecewa suami tidak memberikan nafkah.
TRIBUNNEWS.COM, SARMI - Seorang ibu berinisial SH di Kampung Vietnam, Kabupaten Sarmi, Provinsi Papua, ditetapkan sebagai tersangka usai membunuh bayinya yang berumur lima bulan.
SH awalnya mengarang cerita anaknya adalah korban penculikan.
Kapolres AKBP Ruben Palayukan menjelaskan bahwa kasus ini bermula dari laporan keluarga pelaku yang datang ke SPKT Polres Sarmi pada Sabtu (23/8/2025) sekitar pukul 13.00 WIT.
Baca juga: 4 Fakta Polisi Bunuh Pacar di Indramayu Diringkus: Dipecat dari Polri hingga Dugaan Motif
Laporan awal menyebut adanya dugaan penculikan bayi, yang kemudian ditindaklanjuti oleh tim Sat Reskrim Polres Sarmi bersama pihak keluarga.
Saat dilakukan pengecekan di lokasi, warga sekitar melaporkan adanya gundukan tanah mencurigakan di halaman rumah. Tim kepolisian yang langsung mendatangi titik tersebut menemukan potongan seng yang menutupi tanah, serta barang-barang milik bayi seperti pakaian dan jari kecil manusia.
Polisi kemudian menggali lokasi tersebut dan menemukan jasad bayi dalam kondisi terkubur. Jenazah segera dievakuasi ke Puskesmas Sarmi untuk dilakukan pemeriksaan medis.
Hasil penyelidikan dan keterangan para saksi mengarah pada ibu kandung korban sebagai pelaku utama.
Kasat Reskrim Ipda Firmansyah mengungkapkan bahwa peristiwa memilukan ini terjadi pada Sabtu dini hari, sekitar pukul 05.00 WIT. Pelaku diketahui membekap hidung dan mulut bayinya hingga tidak bernapas.
Setelah memastikan korban meninggal, ia memandikannya, meletakkannya kembali di ayunan, lalu berpura-pura seolah bayi masih hidup.
Beberapa jam kemudian, pelaku menggali lubang di halaman rumah dan menguburkan jasad anaknya, menutupinya dengan potongan seng.
Guna menutupi perbuatannya, pelaku bahkan menyebar informasi palsu tentang penculikan anak lewat media sosial, guna mengalihkan perhatian warga dan aparat.
Baca juga: Polisi Israel Ditemukan Tewas Bunuh Diri di Ashkelon pada Minggu Malam
“Usai melakukan aksinya, pelaku mangarang cerita bahwa bayinya diculik, sehingga keluarga dan kerabat dekat melakukan pencarian di sekitar kampung hingga melakukan blokade jalan utama Sarmi-Jayapura dengan tujuan mencegah pelaku penculikan bayi keluar dari Kabupaten Sarmi,” bebernya.
Ruben menyatakan, untuk membuat keluarga dan kerabat percaya dengan cerita bohong itu, pelaku mengambil barang milik korban berupa tas berisi perlengkapan bayi dan membuangnya di samping rumah.
“Keluarga dan kerabat yang termakan isu penculikan bayi itu pun membuat laporan polisi, agar polisi membantu proses pencarian terhadap pelaku penculikan,” kata Ruben, Rabu (27/8/2025).
Dari hasil penyidikan, polisi menyita sejumlah barang bukti, antara lain pakaian bayi, sarung tangan, ayunan, bantal, selimut, sebilah parang, dan potongan seng. Semua barang bukti tersebut telah diamankan untuk memperkuat proses hukum lebih lanjut.
Sumber: Tribun Papua
Dijanjikan Rp100 Juta, Dua Oknum TNI yang Terlibat Kasus Penculikan Kacab Bank BUMN dari Kopassus |
![]() |
---|
Tersangka EG Masih Buron, Perannya Membuntuti Kacab Bank BUMN Ilham Pradipta |
![]() |
---|
Polisi: Uang di Rekening Dormant Aman, Belum Berpindah ke Rekening Pelaku Pembunuhan Kacab Bank BUMN |
![]() |
---|
Penculikan Kacab Bank BUMN: Polisi Sebut Korban Acak dari Kartu Nama, Tapi Bukti Bicara Lain |
![]() |
---|
Danpomdam Jaya Bicara Nasib Kopda FH dan Serka N Usai Jadi Tersangka Penculikan, Bakal Dipecat? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.