Satria Kumbara Terluka Usai Dikepung Drone dan Dihujani Mortir Ukraina di Medan Tempur
Satria Kumbara, eks Marinir TNI AL, terluka parah usai dikepung drone dan dihujani mortir Ukraina saat bertempur bersama Rusia.
“Personel profesional yang merupakan warga negara Rusia atau dalam beberapa kasus orang asing, bisa menandatangani kontrak (bergabung ke militer Rusia),” lanjutnya.
Namun, Tolchenov menegaskan, pihaknya tidak bertanggung jawab atas semua konsekuensi yang dihadapi Satria di Indonesia akibat keputusannya itu.
“Jika (Satria) Kumbara melanggar undang-undang Indonesia, hal itu adalah tanggung jawabnya sendiri,"
"Karena sebagai WNI, ia seharusnya paham apa yang bisa ia lakukan dan tidak,” ucap Tolchenov.
Sergei Tolchenov juga menyatakan bahwa pihaknya belum menerima permohonan bantuan apapun baik dari pemerintah Indonesia maupun dari Satria atau keluarganya untuk menyelesaikan masalah ini.
Satria, baru-baru ini menyatakan ingin kembali ke Indonesia dan memohon menjadi WNI lagi.
Dalam video permintaan maaf yang viral, Satria mengaku menandatangani kontrak dengan militer Rusia karena alasan ekonomi tanpa memahami konsekuensi hukum.
Namun demikian, status kewarganegaraannya telah dicabut karena ia melanggar Pasal 23 UU Nomor 12 Tahun 2006 yang menyatakan bahwa WNI yang bergabung dengan dinas militer asing tanpa izin Presiden otomatis kehilangan status sebagai warga negara Indonesia.
Untuk kembali menjadi WNI, Satria harus mengajukan naturalisasi, tetapi ia masih terikat kontrak militer di Rusia. Jika kembali ke Indonesia, ia harus menghadapi konsekuensi hukum atas desersi
Siapa Ruslan Buton?
Lalu siapa Ruslan Buton yang berkomunikasi dan mengabarkan kondisi Satria Arta Kumbara?
Ruslan Buton merupakan mantan perwira TNI AD yang dipecat dari TNI karena terlibat kasus pembunuhan.
Pria kelahiran 4 Juli 1975 ini memiliki pangkat terakhir di TNI AD sebagai Kapten Infanteri.
Setelah bebas pada tahun 2019, Ruslan Buton membentuk kelompok mantan prajurit TNI dari 3 matra, yaitu Darat, Laut dan Udara yang disebut Serdadu Eks Trimatra Nusantara.
Ia lantas menyebut dirinya sebagai Panglima Serdadu Eks Trimatra Nusantara.
Menurut Ruslan, Yayasan ini lahir dari ide para mantan tentara untuk melanjutkan perjuangan mereka membela Ibu Pertiwi.
Kelompok ini secara resmi dideklarasikan pada 25 Januari 2020 lalu.
Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Satria Kumbara Terluka Parah, Dikepung Drone dan Dihujani Mortir Ukraina,
Sumber: Serambi Indonesia
Anggota Parlemen Ukraina Tuding Zelensky di Balik Penembakan Trump dan Pembunuhan Charlie Kirk |
![]() |
---|
Ditonton Perwira AS, Rusia dan Belarus Gelar Simulasi Serangan Nuklir yang Bikin NATO Meriang |
![]() |
---|
Putin Berseragam Militer, Pantau Latihan Gabungan Rusia-Belarusia |
![]() |
---|
Update Kasus Ledakan Pipa Gas Nord Stream 2022, Italia Ekstradisi Seorang Warga Ukraina ke Jerman |
![]() |
---|
Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.302: AS Setujui Paket Bantuan Senjata Pertama Era Trump untuk Ukraina |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.