India Pensiunkan 'Peti Mati Terbang' Rusia MiG-21, Ganti dengan Jet Tempur Tejas dan Rafale
India akhirnya mengistirahatkan jet tempur era Uni Soviet, MiG-21, yang performanya menurun karena usia, kini menggantinya dengan Tejas dan Rafale.
Penulis:
Tiara Shelavie
Editor:
Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Pesawat tempur India buatan Rusia MiG-21 terbang untuk terakhir kalinya pada Jumat (26/9/2025).
Penerbangan itu menjadi penanda berakhirnya era jet tempur supersonik pertama India tersebut, yang dulu dipuji karena kehebatannya namun performanya menurun karena usia.
Mengutip euractiv.com, kerumunan bersorak saat dua skuadron terakhir MiG-21, sekitar 36 pesawat, menjalani upacara perpisahan di pangkalan udara Chandigarh, India utara.
Perpisahan ini berlangsung sehari setelah New Delhi menandatangani kesepakatan senilai €6 miliar (sekitar Rp106 triliun) untuk membeli 97 jet Tejas buatan dalam negeri guna memodernisasi armada era Sovietnya.
Acara perpisahan mencakup simulasi pertempuran udara antar MiG, serta pertunjukan aerobatik berwarna-warni oleh tim Surya Kiran.
Menteri Pertahanan India Rajnath Singh dan pejabat tinggi angkatan udara, termasuk para veteran MiG-21, menyaksikan penerbangan terakhir tersebut.
Jet-jet yang dipensiunkan kemungkinan akan dipamerkan ke publik, meski belum ada pengumuman resmi.
MiG-21: Dari Ikon Hingga "Peti Mati Terbang"

MiG-21 pertama kali dioperasikan pada 1960-an, India memiliki hingga 874 unit.
Rencana pensiun sejak 1990-an berulang kali tertunda karena hambatan produksi lokal, birokrasi, dan skandal korupsi.
“Warisan MiG-21 tak terbantahkan. Pesawat ini tangguh, meskipun penuh kekurangan, dan menjadi tulang punggung Angkatan Udara India selama puluhan tahun,” kata mantan Marsekal Udara Raghunath Nambiar kepada AFP.
Ia memuji peran MiG-21 dalam perang tahun 1971 melawan Pakistan.
Baca juga: 10 Jet Tempur Rusia Paling Canggih: Salah Satunya MiG-29 yang Baru Saja Diterima Iran
Namun seiring usia, masalah teknis kerap muncul.
Kegagalan mesin, hidrolik, dan kelistrikan sering terjadi tanpa sistem cadangan, sehingga pendaratan darurat dan eject menjadi hal biasa.
Reputasi suramnya membuat MiG-21 dijuluki Flying Coffin atau "Peti Mati Terbang" di hari-hari terakhirnya.
Selama enam dekade, tercatat sekitar 400 kecelakaan yang merenggut nyawa 200 pilot di seluruh dunia.
Sumber: TribunSolo.com
10 Jet Tempur Rusia Paling Canggih: Salah Satunya MiG-29 yang Baru Saja Diterima Iran |
![]() |
---|
Zelensky Ancam Ledakkan Moskow, Sekutu Putin Ngamuk Lempar Ancaman Serangan Nuklir ke AS |
![]() |
---|
Menlu Rusia: NATO dan Uni Eropa Sudah Lancarkan Perang ke Moskow, Ukraina Jadi Proksi |
![]() |
---|
Penyebab Atlet Gimnastik Indonesia Meninggal di Rusia: Kronologi Naufal Takdir Al Bari Kecelakaan |
![]() |
---|
Ukraina Tembak Jatuh Jet Su-34 Rusia yang Serang Zaporizhzhia: 39 Pesawat Tempur Moskow Rontok |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.