Berita Viral
Pengakuan Kepala DKP Bengkulu usai Tabrak Warga hingga Tewas, Kabur dan Hilangkan Jejak
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Bengkulu, Tarzan Naidi tutupi jejak usai tabrak warga hingga tewas di Bengkulu, Senin (18/8/2025).
TRIBUNNEWS.COM - Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Bengkulu, Tarzan Naidi, ditangkap polisi karena menjadi pelaku tabrak lari.
Merujuk Pasal 312 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan (UU LLAJ), tabrak lari adalah kecelakaan lalu lintas dimana pengemudi kendaraan bermotor yang terlibat dengan sengaja tidak menghentikan kendaraannya, tidak memberikan pertolongan, atau tidak melaporkan kecelakaan lalu lintas kepada polisi tanpa alasan yang patut.
Pelaku tabrak lari bisa dikenakan pidana penjara maksimal 3 tahun atau denda paling banyak Rp75 juta rupiah.
Adapun kasus tabrak lari di Kota Bengkulu ini menjadi sorotan terlebih karena pelaku merupakan petinggi instansi pemerintah daerah (Pemda) dan korbannya pun sampai kehilangan nyawa.
DKP adalah instansi pemda yang bertanggung jawab dalam pengawasan, pengendalian, serta pengelolaan sumber daya kelautan, perikanan, dan peternakan, di wilayah kota tertentu.
Kronologi Tabrak Lari
Kecelakaan maut ini terjadi di kawasan wisata Pantai Panjang, Kota Bengkulu, Senin (18/8/2025) pagi sekira pukul 06.09 WIB.
Detik-detik kecelakaan maut ini terlihat dalam video rekaman kamera pengawas atau Closed-Circuit Television (CCTV) berdurasi 35 detik yang viral atau beredar di media sosial (medsos).
Tampak mobil dinas (Mobnas) Tarzan Naidi melaju kencang di Jalan Pariwisata Pantai Panjang, Bengkulu sebelum terjadi tabrak lari.
PS Kasat Lantas Polresta Bengkulu, AKP Aan Setiawan mengungkapkan saat kejadian, pelaku yang mengendarai mobil berpelat dinas berniat menyalip kendaraan lain yang ada di depannya.
Tetapi, pelaku menyalip kendaraan dari sisi kiri karena arus kendaraan di sisi kanan ramai.
Baca juga: 5 Fakta Mobil Pikap Rombongan Ibu-Ibu Terbalik di Gowa: Pengakuan Sopir hingga Kondisi Korban
Nahas, pengemudi mobil dinas tidak bisa mengendalikan kendaraannya dan secara tidak sengaja menabrak seorang pejalan kaki yang tengah berada di trotoar.
"Saat berada di belakang Bencoolen Mall, pelaku yang mengemudikan kendaraan dengan kecepatan tinggi berusaha menyalip kendaraan di sebelah kanan. Namun, di sisi kanan jalan tersebut sedang ramai dengan kendaraan lain," kata Aan, dilansir TribunBengkulu.com, Selasa (19/8/2025).
Tidak berhasil menyalip di sebelah kanan, Tarzan Naidi lantas berusaha menyalip ke sebelah kiri, tetapi sayangnya di sisi kiri jalan terdapat dua orang yang sedang jogging atau lari, yaitu korban Adi Afrianto (49) dan istrinya.
Dikarenakan sudah tidak bisa mengendalikan kendaraan yang melaju dengan kecepatan tinggi, pelaku pun menabrak korban yang sedang berlari santai.
Adi yang menjadi korban tewas dalam kejadian ini diketahui merupakan warga Kelurahan Pagar Dewa, Kota Bengkulu.
"Korban yang sedang jogging tiba-tiba tertabrak kendaraan pelaku yang tidak terkendali setelah berusaha menyalip. Korban (Adi) langsung jatuh dan meninggal dunia di tempat," jelas Aan.
Tak berhenti di situ, pelaku selanjutnya banting stir hingga menabrak tiang listrik yang berada di dekat belakang Bencoolen Mall.
Bukannya menolong korban, pelaku justru pergi begitu saja dari tempat kejadian perkara (TKP).
Meski demikian, polisi akhirnya berhasil menemukan pelaku tabrak lari beserta kendaraannya yang ternyata Kepala DKP Kota Bengkulu dengan mobil dinasnya.
"Kemarin kita telusuri dengan data-data dan informasi dari masyarakat, baik itu netizen (warganet) dan yang lainnya dan hasil CCTV yang ada di depan shelter pos polisi itu mengerucut ke kendaraan ini," ungkap Aan.
Dari rumah pelaku, polisi juga mendapati mobil dinas yang dikendarai pelaku saat kecelakaan tersebut, dalam kondisi ditutupi terpal untuk menghilangkan jejak.
Kini, pelaku Tarzan Naidi telah diamankan ke Mapolresta Bengkulu untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Kepada polisi, pelaku Tarzan Naidi mengaku kabur dari lokasi kecelakaan karena takut akan diamuk massa yang berkerumun usai kejadian.
"Pelaku melarikan diri karena takut menjadi sasaran kemarahan warga yang langsung datang ke lokasi kejadian," beber Aan, Selasa, dilansir TribunBengkulu.com.
Sementara itu, jenazah Adi langsung dimakamkan oleh pihak keluarga korban pada hari Senin itu juga.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunbengkulu.com dengan judul Nasib Tragis Adi Afrianto Tewas saat Joging, Korban Tabrak Lari Mobnas Kadis DKP Kota Bengkulu
(Tribunnews.com/Nina Yuniar) (TribunBengkulu.com/Beta Misutra)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.