Senin, 6 Oktober 2025

Pasar Klitikan Notoharjo, Warisan Penataan Era Jokowi yang Kini Merindukan Revitalisasi

Berdiri sejak 2006 sebagai solusi penataan PKL di era kepemimpinan Jokowi, Pasar Klitikan Notoharjo kini mengalami tantangan yang berat.

Mg/Nur Hidayah
PASAR KLITIKAN - Suasana di Pasar Klitikan Notoharjo, Solo, Selasa (12/78/2025). 

"Harapan kami, perlu ada perubahan. Dengan penataan, (pasar akan) cakep, senang. Kami butuh pendampingan dari pemerintah untuk menata, karena tenaga kami terbatas," tutupnya.

Seorang pemilik kios onderdil, Tutik, mengaku bahwa belakangan ini kios miliknya yang berada di Pasar Klitikan Notoharjo sering sepi.

Ia tidak tahu mengapa hal tersebut terjadi, namun Tutik berharap adanya penataan ulang, agar Pasar Klitian dapat ramai seperti dulu lagi.

“Jadi memang dulu itu di sini itu ramai, tapi sekarang-sekarang ini. Harapannya yaa semoga ada penataan ulang, ada revitalisasi, supaya pasar bisa ramai seperti dulu lagi,” ujar Tutik 

Hal tersebut juga dirasakan oleh Edy (55), setelah belasan tahun menempati kios yang legal dan berbadan hukum, tantangan yang dihadapi Edy dan rekan-rekannya telah berubah drastis. Gempuran platform jual beli online menjadi salah satu pukulan terberat. 

"Sejak ada HP, penjualan merosot tajam dan akhirnya banyak kawan-kawan yang juga gulung tikar," ungkapnya.

Para pedagang kini harus pandai membandingkan harga dengan yang tertera di lokapasar seperti Shopee untuk menentukan harga jual barang mereka.

"Penentuannya sekarang ya toko online juga," tambah Edy.

Barang dagang yang dijual lapak di Pasar Klitikan Notoharjo
BARANG KLITIKAN - Barang dagang yang dijual lapak di Pasar Klitikan Notoharjo, Selasa (12/8/2025)

Sebagai pedagang yang telah lama malang melintang, Edy memiliki pandangan tersendiri mengenai wacana revitalisasi pasar. 

Ia khawatir proses perbaikan besar akan berdampak pada hilangnya pendapatan pedagang. 

Menurutnya, jika pemerintah ingin melakukan revitalisasi yang membuat pedagang tidak bisa berjualan untuk sementara waktu, harus ada kompensasi yang dipikirkan.

"Kalau dari pemerintah pikirkan, ini revitalisasi sekian, kalau pedagang nggak jualan kita kasih suplai. Seharusnya seperti itu, kalau nggak ada, kita tolak besar-besaran " tegasnya

 

(mg/Nur Hidayah) 
Penulis adalah peserta magang dari Universitas Sebelas Maret (UNS)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved