Senin, 29 September 2025

Pasar Klitikan Notoharjo, Warisan Penataan Era Jokowi yang Kini Merindukan Revitalisasi

Berdiri sejak 2006 sebagai solusi penataan PKL di era kepemimpinan Jokowi, Pasar Klitikan Notoharjo kini mengalami tantangan yang berat.

Mg/Nur Hidayah
PASAR KLITIKAN - Suasana di Pasar Klitikan Notoharjo, Solo, Selasa (12/78/2025). 

TRIBUNNEWS.COM - Udara masih terasa sejuk, mentari masih malu-malu untuk memperlihatkan diri, dan waktu menandakan akan menuju pagi.

Ramai pembeli datang memadati pelataran pasar klitikan notoharjo.

Para pedagang dengan tekun menggelar alas untuk meletakkan dagangnya, menatanya dengan rapi agar mudah dilihat oleh pembeli.

Suara penjual dan pembeli yang saling bernegosiasi membuat atmosfer pasar semakin riuh tiada henti.

Mata akan disajikan dengan pemandangan barang-barang bekas seperti jam tangan, sepatu, gas elpiji, parang, hingga onderdil motor yang ditata sedemikian rupa.

Hampir dua dekade berdiri, Pasar Klitikan Notoharjo masih menjadi pusat perburuan barang bekas di Kota Surakarta. 

Didirikan pada tahun 2006, pasar ini merupakan hasil dari program penataan kota yang digagas oleh Wali Kota Surakarta saat itu, Joko Widodo, untuk merelokasi pedagang kaki lima (PKL) dari kawasan Banjarsari. 

Kepala Pasar Klitikan Notoharjo, Triyanto, menuturkan bahwa pasar ini menampung sekitar 1118 Pedagang Kaki Lima (PKL) dari Banjarsari. 

"Ini adalah programnya Bapak Jokowi waktu itu, untuk penataan pedagang PKL di Kota Surakarta agar tertampung dan tertata dalam satu induk," ujar Trianto.

Lapak di Pasar Klitikan Notoharjo
LAPAK PASAR KLITIKAN - Lapak di Pasar Klitikan Notoharjo, Solo, Selasa (12/78/2025).

Setiap pedagang diberi hak penempatan melalui Surat Hak Penempatan (SHP) untuk kios berukuran 2x3 meter. 

Penempatan pedagang dilakukan secara terorganisir melalui sistem zonasi, di mana barang dagangan sejenis dikelompokkan dalam satu area, seperti onderdil, pakaian, dan lainnya.

Baca juga: Menilik Pasar Burung Depok Kota Solo, Surganya Bagi Pecinta Kicau

Pasar Klitikan Notoharjo yang berlokasi di Jalan Sungai Serang Pasar Kliwon, Kota Surakarta ini beroperasi setiap hari. 

Pada hari biasa, pengunjung bisa di bawah 100 orang, sementara pada akhir pekan atau hari libur bisa mencapai 300 orang lebih.

Kios-kios buka dari pukul 06.00 WIB hingga 18.00 WIB, sementara pada pagi hari dari pukul 05.00 WIB hingga 08.00 WIB terdapat pedagang oprokan (lesehan) yang meramaikan suasana. 

Untuk kewajibannya, pedagang kios membayar retribusi bulanan sebesar Rp80.000 melalui sistem elektronik, sedangkan pedagang oprokan dikenai tarif Rp700 untuk lapak dan Rp100 untuk kebersihan.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan