Pasar Ikan dan Resto Balekambang, Jadi Tempat Favorit Warga Surakarta Belanja Ikan Segar
Suasana Pasar Ikan Balekambang, Surakarta, Jawa Tengah pada Selasa (12/8/2025) malam tampak ramai.
Liesmia menceritakan awal mula dirinya mengelola pasar tersebut.
“Saya sendiri merupakan orang asli pesisir Pacitan, dahulu 2011 saya ikut lelang dan alhamdulillah dapat, setelah itu mulai pembangunan pasar dan diresmikan pada tahun 2012 oleh Wali Kota saat itu Pak Jokowi,” ungkapnya.
Ia juga bercerita tentang perjalanan dalam mengelola pasar ikan tersebut.
“Dahulu Pasar Ikan Balekambang saya kelola sendiri, hanya ada saya sebagai pedagang, dan mengangkut sekitar satu hingga dua ton ikan per harinya,” ujarnya.
Namun, pasar tidak berjalan dengan semestinya, sehingga membuat pasar sempat berhenti selama beberapa tahun.
Tahun 2021, Liesmia mencoba berinovasi untuk menghidupkan kembali pasar, dan bahkan mendapatkan apresiasi dari pemkot Surakarta.
“Saya membuka jendela pikiran saya, bagaimana pasar ini dapat menjadi tempat berputarnya roda kehidupan bagi masyarakat, tahun 2021 saya beranikan diri untuk membuka kembali Pasar Ikan Balekambang, dan setelah itu mendapatkan apresiasi dari pemkot Surakarta, karena mampu menyuplai 15 hingga 20 ton ikan di Surakarta setiap malam” ungkapnya sambil menunjukkan album foto pembukaan pasar tahun itu.
Menurutnya, kondisi pasar pada saat dan pasca Covid-19 tetap stabil.
“Pandemi Covid tetap membuat jual beli di pasar stabil bahkan tumbuh, pasca Covid hingga saat ini pun tetap stabil, dari penyuplaian hingga pembelian, jumlah pengiriman ikan juga tetap stabil ,antara 15 hingga 20 ton ,” ujar Liesmia.
Liesma juga memberitahukan tentang restoran saat pandemi dan pasca pandemi Covid.
“Berbanding terbalik dengan Pasar Ikan, kalau restoran, justru mengalami penurunan pada saat pandemi Covid, namun perlahan mulai tumbuh kembali saat pandemi covid mereda” tambahnya.
Ia memastikan ikan yang dijual di pasar dalam kondisi segar.
“Ikan di sini didatangkan pedagang langsung dari sumbernya, ikan air tawar seperti lele, nila, patin dari Sukoharjo, Klaten, Boyolali, Sragen, Wonogiri, jika masih belum menutup permintaan pasar, bisa dari Madiun dan Tulungagung, kalau ikan laut, Jepara, Rembang, Pati, Semarang,
Pekalongan, Demak hingga Pacitan, Serta udang, biasa dari Kulon Progo, hingga Cilacap, dan dibawa ke lokasi pasar masih dalam keadaan hidup atau segar,” ungkapnya.
Kebersihan pasar juga menjadi prioritas utama.
Sumber: TribunSolo.com
22 Mahasiswa Terima Beasiswa Pelatihan Bahasa Jepang |
![]() |
---|
22 Orang Mahasiswa di Solo Jateng Terima Bantuan Uang Rp 3 Juta Guna Persiapan Kerja di Jepang |
![]() |
---|
Pengurus Baru PWI Pusat Periode 2025-2030 akan Dilantik di Surakarta, Ini Alasannya |
![]() |
---|
Generasi Muda Diminta Kuasai Digital Skill, Kreativitas, dan Siap Ciptakan Lapangan Kerja |
![]() |
---|
Ayu Widyaningrum Dapat Gelar Kehormatan 'Kanjeng Mas' dari Kasunanan Surakarta Hadiningrat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.