Berita Viral
Diduga Tak Ditangani, Pasien Kritis Meninggal di Puskesmas, Dinkes Mamasa Sulbar Akui Kurang Nakes
Keluarga kecewa pasien kritis tak ditangani meninggal di Puskesmas Nosu, Kabupaten Mamasa, Jumat (1/8/2025). Diduga akibat kekurangan nakes.
TRIBUNNEWS.COM - Sebuah video yang merekam kekecewaan keluarga pasien di Puskesmas Nosu, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat menjadi viral di media sosial.
Video amatir tersebut disiarkan langsung oleh akun Facebook Karyaindah Rombelinggi pada Jumat (1/8/2025) sekira pukul 19.00 WITA.
Terekam keluarga pasien tersebut mengamuk lantaran lambatnya penanganan dalam kondisi kritis.
Bahkan mereka mengaku tidak mendapatkan tindakan medis hingga akhirnya pasien tersebut meninggal dunia.
Keluarga pasien menyebut, sudah berada di puskesmas sekitar 15 menit, namun tidak ada satu pun tenaga kesehatan (nakes) di ruang perawatan.
Pasien wanita paruh baya bernama Lina Limbong (45) warga Desa Batu Papan, Kecamatan Nosu ini mengalami penyakit diabetes.
Karena kondisi kesehatan Lina yang makin memburuk, ia kemudian dibawa ke Puskesmas Nosu yang berjarak sekira tiga kilometer dari rumahnya.
Keluarga menyatakan, tidak ada satu pun petugas kesehatan yang berjaga saat mereka tiba.
Lalu, Lina menghembuskan napas terakhir di ruang Unit Gawat Darurat (UGD) tanpa sempat mendapatkan pertolongan.
Hal ini diungkapkan oleh Karyaindah saat dikonfirmasi Tribun Sulbar.
"Kami sampai ke puskesmas, satu pun petugas medis tidak ada," kata dia melalui sambungan telepon, Sabtu (2/8/2025).
Baca juga: Lupa Bawa KTP, Anggota DPRD Tasikmalaya Keluhkan Bayinya Ditolak Berobat Pakai BPJS, RSUD Buka Suara
Dia melanjutkan, petugas puskesmas baru tiba di lokasi, ketika Lina sudah meninggal.
Atas peristiwa itu, Karyaindah mengaku sangat kecewa atas pelayanan kesehatan di Puskesmas Nosu.
Kekurangan tenaga kesehatan
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mamasa, memberikan penjelasan terkait viralnya kabar pasien meninggal di Puskesmas Nosu.
Pihaknya mengaku telah diperintah langsung oleh Bupati Mamasa untuk segera melakukan penyelidikan ke lokasi.
Penyelidikan ini juga melibatkan Inspektorat dan Badan Kepegawaian Daerah (BKD).
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Mamasa, Ratna Sari Dewi.
"Kami akan turun langsung ke Puskesmas Nosu untuk investigasi lapangan," terang Ratna saat ditemui di Rumah Jabatan Bupati Mamasa, Sabtu (2/8/2025).
Meski demikian, Ratna mengakui kasus itu terjadi lantaran Puskesmas Nosu masih kekurangan tenaga kesehatan.
Menurutnya, hanya terdapat lima orang perawat berstatus PNS dan belum ada dokter tetap di puskesmas tersebut.
"Untuk dokter, saya baru tanda tangani kontrak kerja mulai 1 Juli 2025," jelasnya.
Berdasarkan keterangan Kepala Puskesmas (Kapus) Nosu, saat pasien datang ke puskesmas, petugas shift malam belum tiba di tempat.
"Menurut Ibu Kapus, ada satu bidan di lantai dua saat kejadian," ungkap Ratna.
Baca juga: Viral ASN Karaoke Saat Jam Kerja, Pemkab Gunungkidul Lakukan Pembinaan dan Sidak
Puskesmas Membantah
Kepala Puskesmas Nosu, Adolfina, mengakui pihaknya sedang kekurangan petugas medis.
Namun, ia membantah tudingan bahwa pasien tidak ditangani.
Ia menjelaskan, saat pasien dibawa ke puskesmas, kondisinya sudah sangat kritis.
“Tidak benar kalau tidak ada pelayanan," ujar Adolfina, Sabtu (2/8/2025), dikutip dari Kompas.com.
Adolfina menjelaskan, selain petugas yang sedang merujuk pasien ke RS Hajja Andi Depu di Polewali Mandar, beberapa tenaga medis lain juga sedang cuti.
Satu-satunya petugas yang tersisa saat itu sedang berada di lantai dua untuk menangani proses persalinan pasien lain.
"Kami memang kekurangan petugas karena petugas siang yang berjaga kebetulan sedang antar pasien rujukan ke Polewali saat pasien datang ke puskesmas,” pungkasnya.
Baca juga: Perawat Minta Bayaran Rp30 Ribu per Jahitan kepada Pasien BPJS, Ibu: Ingin Anak Saya Cepat Ditangani
Kapus Dicopot
Imbas dari peristiwa ini, Bupati Mamasa Welem Sambolangi, mencopot Adolfina dari jabatan Kepala Puskesmas (Kapus) Nosu.
Keputusan ini dilakukan berdasarkan hasil investigasi yang dilakukan tim gabungan Pemerintah Kabupaten Mamasa.
Pencopotan Kapus Nosu tersebut juga dibenarkan oleh Welem.
"Iya benar," ujar Welem kepada Tribun Sulbar, Minggu (3/08/2025).
Dia menjelaskan, jabatan tersebut akan dialihkan kepada Kepala Tata Usaha (KTU) Puskesmas Nosu sebagai Penjabat Pelaksana Tugas (Plt).
"Saya SK-kan KTU Puskesmas Nosu jadi Plt," jelas
Menurut Kepala BKD Mamasa, Baso, IGD harusnya tak boleh kosong.
"Fakta ini menjadi bukti pelanggaran standar operasional pelayanan," ujar Baso kepada awak media.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSulbar.com dengan judul Kadinkes Mamasa Angkat Bicara Soal Pasien Meninggal di Puskesmas Nosu.
(Tribunnews.com/Isti Prasetya, TribunSulbar.com/Hamsah Sabir)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.