Senin, 29 September 2025

Pengakuan Istri Dijual Demi Bertahan Hidup, IN Minta Suaminya Dibebaskan di Sidang TPPO Mojokerto

IN minta suaminya dibebaskan meski dijual demi ekonomi. Kisah haru ibu dua anak di sidang TPPO Mojokerto mengguncang publik.

|
Editor: Glery Lazuardi
Tribun Bali
PSK - IN menangis di luar ruang sidang Pengadilan Negeri Mojokerto, berharap suaminya dibebaskan demi anak-anak yang masih kecil. 

TRIBUNNEWS.COM - Totok, seorang pria asal Mojokerto, Jawa Timur, didakwa menjual istrinya yang berinisial IN untuk layanan seksual demi memenuhi kebutuhan hidup. Bahkan, 

Totok rela ikut berhubungan badan dengan istrinya dan pria hidung belang. 

Atas perbuatannya, ia dituntut 7 tahun penjara dan denda Rp 200 juta.

Namun, dalam persidangandi Pengadilan Negeri Mojokerto, IN justru meminta agar suaminya dibebaskan. Ia mengaku ikhlas melakukan perbuatan tersebut demi membantu keuangan keluarga.

“Saya tidak disuruh atau dipaksa. Saya benar-benar ikhlas untuk membantu keuangan keluarga. Saya keberatan dengan tuntutan itu karena suami adalah tulang punggung keluarga,” ujar IN di hadapan majelis hakim.

IN mengaku bahwa keputusan untuk melayani pria lain berawal dari kondisi ekonomi yang sangat terdesak.

Suaminya tidak bekerja selama enam bulan akibat kecelakaan kerja dan penyakit paru-paru serta liver.

Ia hanya bekerja serabutan sebagai kuli bangunan dan penjual bakso.

Sebagai ibu dua anak yang masih kecil (usia 9 dan 7 tahun), IN tidak bisa bekerja di luar rumah.

Mereka kesulitan membayar kos, biaya sekolah anak, dan kebutuhan sehari-hari.

Baca juga: Video Threesome Beredar di Twitter, CZ Senasib Pemeran Kebaya Merah, Berawal dari Curhat Patah Hati

Dalam keputusasaan, IN menemukan grup Facebook bernama "Pasutri Surabaya" yang menawarkan layanan kencan bertiga (threesome).

Ia mendapat tawaran dari seorang pria dan kemudian meminta izin kepada suaminya.

“Saya iseng masuk grup Pasutri di Facebook. Ada yang tawarkan threesome, saya izin ke suami dulu. Kata suami, kalau cocok ya tidak apa-apa,” ungkap IN.

Aksi pertama dilakukan di kos mereka di Gresik, kemudian berlanjut ke Malang dan Mojokerto.

Tarif yang diterima berkisar antara Rp 250 ribu hingga Rp 350 ribu.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan