Profil dan Sosok
Sosok Santiko, Kades di Tuban Minta Maaf Grogi sampai Tak Sebut Peran Swasta di Kopdes Merah Putih
Sosok Santiko, kepala desa Pucangan di Tuban, Jawa Timur, yang viral usai salah sebut dalam peresmian Koperasi Merah Putih pada Senin (21/7/2025).
Kades Pucangan berharap, kerja sama dengan Ponpes Sunan Drajat bisa terus berlanjut.
Baca juga: Penyebab Koperasi Desa Merah Putih di Tuban Tutup Sehari setelah Diresmikan, Barang Dagangan Ditarik
Respons Manajemen Ponpes
Terkait Kepala Desa Santiko yang tak menyebut nama PT Perekonomian Pondok Pesantren Sunan Drajat, pihak manajemen buka suara.
Manajemen Ponpes Sunan Drajat menarik diri dengan mengeluarkan surat pemutusan kontrak bernomor 002/032/Perkom-PPSD/VII/2025.
Surat tersebut, ditujukan ke Kepala Desa Pucangan Kecamatan Montong Tuban.
"Sejak awal pendampingan hingga berdiri sampai diresmikan pada Senin (21/7/2025) adalah murni dukungan penuh dari PT Perekonomian Pondok Pesantren Sunan Drajat, mulai dari renovasi bangunan, isi koperasi, manajemen hingga akhirnya menjadi pilot project dari KDMP lainnya," kata Direktur Perekonomian Pondok Pesantren Sunan Drajat, Anas Al Khifni, dilansir TribunJatim.com.
"Kami dari PT Perekonomian Sunan Drajat sebagai mitra kerja selama ini telah memberikan banyak kontribusi dalam proses perencanaan, pendirian, pengurusan legalitas, kegiatan operasional, tetapi hal tersebut tidak diakui dalam kegiatan resmi, dan kami putuskan untuk menarik diri," imbuhnya.
Meski demikian, pihak ponpes tetap berkomitmen untuk mensupport program Kopdes Merah putih yang digagas oleh Presiden Prabowo untuk menggerakkan perekonomian di desa.
"Kami tetap akan support Kopdes Merah Putih yang digagas oleh Pak Presiden RI Prabowo Subianto , dan Alhamdulillah saat ini sudah ada di beberapa titik yang sudah kami support baik permodalannya, dan pendampingannya seperti di Gresik, Palang Tuban, Rangel Tuban dan Baureno Bojonegoro," ujarnya.
Hal itu, dibenarkan oleh Direktur Sarana dan Prasarana PT Perekonomian Pondok Pesantren Sunan Drajat, Mohammad Khomsun.
Ia membenarkan pemutusan kontrak, bahkan semua aset mulai Rabu 23 Juli 2025 ini ditarik oleh manajemen dan dipindahkan ke desa yang lain.
Khomsun pun menegaskan, keputusan itu tetap diambil meski kades dan ketua Kopdes seusai peresmian KDMP itu sudah menjelaskan kronologi ke manajemen.
"Mereka bicara ke kami karena nervous alias gugup, sehingga tidak menyebutkan support kami, tapi anehnya malah menyebutkan support dari BUMN padahal sejatinya itu tidak ada," ungkapnya.
Kata Pihak Dinas Koperasi
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan (Diskopumdag) Kabupaten Tuban, Agus Wijaya, menyampaikan pentingnya peran pihak ketiga dalam mempercepat perkembangan KDMP.
Menurutnya, Koperasi Merah Putih perlu kerjasama dari sejumlah pihak, khususnya untuk keberlangsungan koperasi.
“KDMP tidak harus berdiri sendiri. Perlu kerja sama, terutama untuk permodalan, suplai barang, sampai peningkatan SDM,” kata Agus.
Ia menyebut, komunikasi dengan pihak Ponpes Sunan Drajat masih terus berproses.
Sumber: TribunSolo.com
Profil dan Sosok
Sosok Ahmad Erani Yustika, Sekjen Kementerian ESDM yang Baru Pengganti Dadan Kusdiana |
---|
Profil H Arlan, Wali Kota Prabumulih Disorot Butut Kepsek Dicopot, Pernah Viral Pamer 4 Istri |
---|
Sosok 3 Wamen yang Ditunjuk Jadi Komisaris Telkom: Angga Raka, Ossy, dan Silmy |
---|
Sosok Isbandi Ardiwinata Mahmud, Dirut PT SBM yang Jadi Tersangka Dugaan Korupsi untuk Bayar Utang |
---|
Sosok Letjen Purnawirawan Djamari Chaniago, yang Kabarnya Dilantik Prabowo, Rabu 17 September 2025 |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.