Senin, 29 September 2025

Profil dan Sosok

Sosok Djoko Susanto, Wabup yang Adukan Bupati Jember ke KPK, padahal Dulunya Sepakat soal Komitmen

Berikut profil Wakil Bupati Jember, Djoko Susanto yang adukan Bupati Muhammad Fawait ke KPK, Mendagri, dan Gubernur Jawa Timur, dilengkapi alasan.

TRIBUNJATIM.COM/IMAM NAWAWI
BUPATI DAN WABUP JEMBER - Bupati Jember Muhammad Fawait (kiri) dan Wakil Bupati (Wabup) Jember Djoko Susanto (kanan) saat di gedung DPRD Jember, Jawa Timur, Kamis (6/3/2025). Wabup Jember Djoko paparkan pembagian tugas bupati dan wakil bupati di Pemkab Jember. Simak profil Djoko Susanto berikut ini, yang kini adukan Fawait ke KPK. 

TRIBUNNEWS.COM - Hubungan antara Bupati Jember, Muhammad Fawait dan wakilnya, Djoko Susanto kini terlihat tak sebaik dulu.

Dugaan tersebut muncul setelah sang Wakil Bupati (Wabup) Jember, Djoko Susanto mengadukan Fawait atau yang biasa dikenal sebagai Gus Fawait itu ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Tak hanya ke KPK, Djoko juga mengadukan Gus Fawait ke Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian dan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.

Sosok Djoko Susanto

Djoko Susanto lahir di Kota Kediri, Jawa Timur (Jatim) pada 25 Maret 1960.

Pria 65 tahun itu adalah seorang pensiunan birokrasi Badan Pertanahan Nasional (BPN).

Djoko mengabdikan dirinya sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) di bidang pertanahan dengan memulai karier sebagai staf di Kantor BPN Kabupaten Jember.

Pria yang akrab disapa sebagai Pak Djos itu kemudian bertugas di BPN Banyuwangi sebagai Kasubsi Pendaftaran Hak dan Informasi Pertanahan, hingga menjabat Kabid Pengukuran dan Penataan Pertanahan Kanwil BPN Jatim.

Djoko diketahui telah 3 kali menjadi Kepala Kantor BPN di tingkat kabupaten/kota, yakni di Kutai Kartanegara, Jember, dan Surabaya I.

Berbagai posisi strategis pernah diemban Djoko, seperti Kasi Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah di Jember, Kabid Pengaturan dan Penataan Pertanahan Kanwil BPN Jatim, serta Kepala Kantor Pertanahan Surabaya.

Selama meniti karier, Djoko mengikuti berbagai pelatihan profesional, termasuk kursus juru ukur pendaftaran tanah (1982), kursus pengatur ukur agraria (1988), dan kursus pengatur ukur tanah (1989).

Baca juga: Profil Cecep Nurul Yakin, Baru Jadi Bupati Tasikmalaya Sudah 3 Kali Dilaporkan, Segini Hartanya

Bahkan berkat kepemimpinannya itu, Djoko mendapat 13 penghargaan, di antaranya Citra Pelayanan Pertanahan atas Kinerja Terbaik Pertama (2013) dari Kepala BPN RI, Kantor Pertanahan dengan Inovasi Pelayanan Terbaik (2014) dari Kepala BPN Jatim, hingga Satyalancana Karya Satya XXX Tahun (2015) dari Presiden RI.

Djoko menempuh pendidikan dasar di SDN Lirboyo dari tahun 1967 hingga 1972.

Ia lalu melanjutkan ke SMP Negeri 4 Kediri pada tahun 1972 hingga 1975. 

Setelah itu, Djoko menyelesaikan pendidikan menengahnya di SMAN 2 Kediri pada tahun 1976 hingga 1979.

Untuk pendidikan tinggi, Djoko berkuliah di Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Jember pada 1992 hingga akhirnya meraih gelar Sarjana Hukum tahun 1996.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan