Jumat, 3 Oktober 2025

5 Fakta Sekolah Elit Bodong di Bekasi: Biaya Rp23 Juta, Guru Diperlakukan bak ART dan Gaji Dipotong

Berikut lima fakta soal sekolah swasta elit di Bekasi dilaporkan orangtua murid karena merasa ditipu. Mantan guru ungkap diperlakukan kepsek bak ART.

Penulis: Isti Prasetya
Editor: Bobby Wiratama
WARTAKOTA/RENDY RUTAMA
SEKOLAH ELIT BODONG - Momen saat orangtua murid datang ke sekolah swasta mewah di Jalan Baru Perjuangan RT 04 RW 11 Marga Mulya, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Senin (16/6/2025). Berikut lima fakta soal sekolah swasta elit di Bekasi dilaporkan orangtua murid karena merasa ditipu. Mantan guru ungkap diperlakukan kepsek bak ART. 

"Kami dijanjikan dari pihak sekolah kurikulum Cambridge, tapi ternyata bukan berbasis Cambridge. Alasannya kalau ini hanya berbasis Cambridge bukan kurikulum Cambridge, jadi Cambridge itu tidak kami dapatkan atau tidak sesuai dengan materinya," ujarnya.

2. Disdik Diusir 

Sekolah itu bahkan diduga tidak memiliki izin resmi dari Dinas Pendidikan Kota Bekasi untuk menyelenggarakan pendidikan tingkat Playgroup, SD, dan inklusi. 

Silvia menyebutkan, petugas dari Disdik Bekasi sempat tiga kali datang namun ditolak pihak sekolah, sehingga sekolah tersebut belum mengantongi akreditasi yang menjadi syarat untuk menerapkan kurikulum internasional.

"Disdik itu sudah pernah datang ke sini (Sekolah) udah tiga kali tapi diusir oleh pihak sekolah, tapi saya kurang tahu kenapa. Makanya sekolah ini itu tidak pernah dapat akreditasi, dan untuk menerbitkan izin Cambridge itu harus terakreditasi terlebih dahulu," terang Silvia.

DUGAAN SEKOLAH BODONG - Puluhan orangtua siswa saat berkumpul mencari solusi terhadap realisasi janji-janji sekolah swasta di Jalan Baru Perjuangan RT 04 RW 11 Marga Mulya, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi pada Sabtu (14/6/2025).
DUGAAN SEKOLAH BODONG - Puluhan orangtua siswa saat berkumpul mencari solusi terhadap realisasi janji-janji sekolah swasta di Jalan Baru Perjuangan RT 04 RW 11 Marga Mulya, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi pada Sabtu (14/6/2025). (TRIBUN BEKASI/RENDY RUTAMA PUTRA)

3. Mendadak tutup

Kini, setelah gelombang protes terjadi dari pihak orang tua, pihak sekolah justru menutup dan menghentikan kegiatan belajar mengajar secara mendadak.

Pintu sekolah swasta itu tampak terkunci dan digembok pada Senin (16/6/2025).

Hal ini memicu kekecewaan dari pihak orang tua murid sebab siswa diminta datang ke sekolah untuk mengerjakan ujian susulan.

Namun, orang tua siswa bernama Nurhaliza (33) terkejut, lantaran sekolah tiba-tiba libur tanpa pemberitahuan.

"Maksudnya sia-sia waktu saya, kenapa kayak gini, harusnya kan di WhatsApp (WA) sayanya kalau misalnya emang tidak ada progres lagi sekolahnya," katanya saat ditemui di lokasi, Senin (16/6/2025).

Nurhaliza menjelaskan, dirinya hanya mendapatkan informasi agar anaknya datang ke sekolah pada Senin, untuk mengikuti ujian susulan.

Sebab, kata Nurhaliza, anaknya sempat sakit dan kemudian diminta untuk mengikuti ujian susulan.

SEKOLAH ELIT BODONG - Momen saat orangtua murid datang ke sekolah swasta mewah di Jalan Baru Perjuangan RT 04 RW 11 Marga Mulya, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Senin (16/6/2025). Ortu siswa kecewa karena sekolah berhenti operasi tiba-tiba tanpa ada pemberitahuan. 
SEKOLAH ELIT BODONG - Momen saat orangtua murid datang ke sekolah swasta mewah di Jalan Baru Perjuangan RT 04 RW 11 Marga Mulya, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Senin (16/6/2025). Ortu siswa kecewa karena sekolah berhenti operasi tiba-tiba tanpa ada pemberitahuan.  (WARTAKOTA/RENDY RUTAMA)

Baca juga: Diduga Bodong, Kini Sekolah Swasta Elit di Bekasi Mendadak Digembok, Bikin Siswa Gagal Ujian Susulan

4. Gaji guru dipotong

Tak berhenti di situ, beberapa guru yang bekerja di sekolah tersebut turut angkat bicara.

Salsabila Syafwani, guru di sekolah swasta tersebut, mengatakan, ijazahnya ditahan oleh pihak sekolah hampir lebih kurang satu tahun.

“Masih ada juga ijazah salah satu guru yang masih ditahan sudah hampir satu tahun,” kata Salsabila saat dikonfirmasi, Selasa (17/6/2025).

Tidak hanya itu, Salsabila menuturkan pihak sekolah juga diduga kerap memotong gaji para guru tanpa alasan yang jelas.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved