Senin, 29 September 2025

Penjelasan Anggota DPRD Sukabumi Diduga Terlibat Kasus Oknum Kades Tilep Uang Nelayan Rp62 Juta

Anggota DPRD Kab Sukabumi, Andri Hidayana (kanan) membantah terlibat dalam kasus oknum kades diduga menipu nelayan di Sukabumi.

Kolase Tribun Jabar/M Rizal Jalaludin dan Dok Andri Hidayana
NELAYAN POLISIKAN KADES - Anggota DPRD Kab Sukabumi, Andri Hidayana (kanan) membantah terlibat dalam kasus oknum Kades diduga menipu nelayan di Sukabumi, Andri disebut-sebut dalam kasus itu karena diduga bantuan perahu berasal dari pokirnya. 

TRIBUNNEWS.COM - Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Andri Hidayana, diduga terlibat dalam kasus oknum kepala desa (kades) tilep uang nelayan Rp62 juta.

Dua nelayan, Nuryaman dan Dihan, telah melaporkan kasus dugaan penipuan tersebut ke polisi, Rabu (4/6/2025).

Keduanya melaporkan Kades Madrajaya, Kecamatan Ciemas, berinisial AJ.

Kades itu menjanjikan akan memberikan bantuan perahu, tapi nelayan harus membayar hingga puluhan juta.

Adapun total uang yang diberikan dua nelayan kepada AJ mencapai Rp62 juta.

Kasus ini turut menyeret nama Andri Hidayana. AJ menyebut, bantuan perahu itu berasal dari Pokok Pikiran (Pokir) Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi, Andri Hidayana.

Namun, Andri membantah tuduhan itu.

Ia mengaku tak mengenal secara pribadi dengan dua nelayan tersebut.

Pertemuannya dengan dua nelayan itu terjadi setelah muncul pemberitaan dan pelaporan ke polisi.

Dalam kesempatan itu, ia meminta klarifikasi lantaran namanya disebut-sebut.

"Ketika malam kemarin waktu takbiran datang ke rumah dan muncul pemberitaan dan pelaporan, sehingga kan di situ muncul nama saya."

Baca juga: Terlanjur Bayar Rp33 Juta, Nelayan Polisikan Kades karena Tak Dapat Perahu, Seret Anggota Dewan

"Nah pada waktu itu dalam konteks kita ingin mediasi dan klarifikasi, si Kades dan dua nelayan itu kan datang ke rumah," ujar Andri Hidayana kepada TribunJabar.id, Kamis (12/7/2025).

Andri menjelaskan, saat kades dan dua nelayan itu datang, rumahnya tengah ramai, karena esok harinya merupakan Hari Raya Idul Adha.

Ia juga membantah melakukan intimidasi kepada dua nelayan yang melaporkan oknum Kades Mandrajaya.

"Pada dasarnya perjalanan waktu malam itu tidak ada intimidasi atau yang diramaikan, itu berjalan secara kekeluargaan."

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan