Terungkap Percakapan Terakhir Andreas dan Koh Alex sebelum Bos Sembako di Bekasi Dibunuh
Polisi mengungkap percakapan terakhir antara Andreas (21) dan bos sembako bernama Alex Luis Setiawan (64) di Pondok Gede, Kota Bekasi.
Karena marah besar, tersangka mendorong korban. Korban membalasnya dengan cara memukul pipi Andreas. Keduanya berkelahi hingga membuat korban terjatuh.
"Karena masih emosi, tersangka mengambil kardus yang berisi air mineral yang ada di dalam toko dan melemparkannya ke arah kepala korban," kata Wira.
Korban bisa bangkit dan memegang kepala. Dia lalu berjalan mundur hingga dekat dengan kamar mandi.
Andreas kemudian mengambil dus berisi air mineral dan melemparkannya ke arah kepala Koh Alex. Karena lemparan itu, korban terjatuh di dalam kamar mandi.
Tak hanya itu, Andreas mengambil lagi dus air mineral dan melemparkannya ke kaki, dada dan kepala korban hingga korban membentur kloset kamar mandi dan kloset tersebut pecah.

Wira mengatakan tersangka mengambil uang korban yang berada di salah satu kamar toko. Nilainya Rp84.654.000. Uang itu rencananya akan digunakan untuk membayar utang dan memenuhi kebutuhan.
"Dan laci meja tempat jualan, dua buah handphone Redmi warna hitam di meja tempat jualan yang biasa digunakan untuk operasional toko dan satu unit motor Vario warna hitam silver di depan toko yang biasa digunakan untuk operasional toko," kata Wira.
Baca juga: Tersangka Pembunuh Bos Sembako di Bekasi Ambil Uang Rp 84 Juta untuk Biaya Sekolah Adik
Andreas membawa barang-barang itu lalu kabur ke daerah Jatimakmur, Pondok Gede, Kota Bekasi.
Dalam perjalanan, dia meninggalkan dua ponsel Redmi dan satu unit motor Vario itu di gang samping Sabana, Jatimakmur.
"Karena takut dilacak, sedangkan untuk uang milik korban kurang lebih sebesar Rp84.654.000, tersangka bawa dan sudah digunakan untuk membeli handphone, membayar utang, membayar sewa hotel, dan keperluan lainnya hingga tersisa sebesar Rp68.494.000," ujar Wira.
Korban ditemukan, pelaku ditangkap
Korban ditemukan anaknya yang curiga karena kondisi ruko orang tuanya dalam kondisi tutup.
Anak korban beberapa kali memanggil korban lewat telepon. Namun, tak ada respons dari korban.
Lantaran merasa ada yang janggal, anak korban membuka pagar toko yang tidak terkunci. Dia meminta bantuan warga untuk membuka rolling door.
Setelah itu, korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Tubuhnya tertumpuk kardus air mineral besar di area kamar mandi.
Korban bersimbah darah karena ada luka parah di kepala. Peristiwa itu dilaporkan kepada polisi. Kurang dari 24 jam, polisi berhasil menangkap Andreas.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.