Minggu, 5 Oktober 2025

Terungkap Percakapan Terakhir Andreas dan Koh Alex sebelum Bos Sembako di Bekasi Dibunuh

Polisi mengungkap percakapan terakhir antara Andreas (21) dan bos sembako bernama Alex Luis Setiawan (64) di Pondok Gede, Kota Bekasi.

Penulis: Febri Prasetyo
Warta Kota/Yulianto
PEMBUNUH BOS SEMBAKO - Polisi mengungkap motif Andreas (21) nekat membunuh Alex Luis (64) yang merupakan bos toko sembako di Pondok Gede, Kota Bekasi, karena pelaku yang merupakan karyawan toko, tersulut emosi terhadap ucapan korban. Andreas mengaku berencana kabur ke Batam menggunakan uang milik bosnya sebelum ditangkap polisi.  

Karena marah besar, tersangka mendorong korban. Korban membalasnya dengan cara memukul pipi Andreas. Keduanya berkelahi hingga membuat korban terjatuh.

"Karena masih emosi, tersangka mengambil kardus yang berisi air mineral yang ada di dalam toko dan melemparkannya ke arah kepala korban," kata Wira.

Korban bisa bangkit dan memegang kepala. Dia lalu berjalan mundur hingga dekat dengan kamar mandi.

Andreas kemudian mengambil dus berisi air mineral dan melemparkannya ke arah kepala Koh Alex. Karena lemparan itu, korban terjatuh di dalam kamar mandi.

Tak hanya itu, Andreas mengambil lagi dus air mineral dan melemparkannya ke kaki, dada dan kepala korban hingga  korban membentur kloset kamar mandi dan kloset tersebut pecah.

PEMBUNUHAN BOS SEMBAKO - Tersangka AS (22), karyawan tersangka pembunuhan bos sembako, inisial A, saat dihadirkan polisi dalam jumpa pers di di Aula Satya Haprabu Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (3/6/2025). AS diduga melakukan pembunuhan terhadap A di ruko tempat usahanya, Jalan Raya Jatimakmur, Pondok Gede, Kota Bekasi, Jawa Barat, Sabtu, 31 Mei 2025. 
PEMBUNUHAN BOS SEMBAKO - Tersangka AS (22), karyawan tersangka pembunuhan bos sembako, inisial A, saat dihadirkan polisi dalam jumpa pers di di Aula Satya Haprabu Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (3/6/2025). AS diduga melakukan pembunuhan terhadap A di ruko tempat usahanya, Jalan Raya Jatimakmur, Pondok Gede, Kota Bekasi, Jawa Barat, Sabtu, 31 Mei 2025.  (Tribunnews.com/Reynas Abdila)

Wira mengatakan tersangka mengambil uang korban yang berada di salah satu kamar toko. Nilainya Rp84.654.000. Uang itu rencananya akan digunakan untuk membayar utang dan memenuhi kebutuhan.

"Dan laci meja tempat jualan, dua buah handphone Redmi warna hitam di meja tempat jualan yang biasa digunakan untuk operasional toko dan satu unit motor Vario warna hitam silver di depan toko yang biasa digunakan untuk operasional toko," kata Wira.

Baca juga: Tersangka Pembunuh Bos Sembako di Bekasi Ambil Uang Rp 84 Juta untuk Biaya Sekolah Adik

Andreas membawa barang-barang itu lalu kabur ke daerah Jatimakmur, Pondok Gede, Kota Bekasi.

Dalam perjalanan, dia meninggalkan dua ponsel Redmi dan satu unit motor Vario itu di gang samping Sabana, Jatimakmur.

"Karena takut dilacak, sedangkan untuk uang milik korban kurang lebih sebesar Rp84.654.000, tersangka bawa dan sudah digunakan untuk membeli handphone, membayar utang, membayar sewa hotel, dan keperluan lainnya hingga tersisa sebesar Rp68.494.000," ujar Wira.

Korban ditemukan, pelaku ditangkap

Korban ditemukan anaknya yang curiga karena kondisi ruko orang tuanya dalam kondisi tutup.

Anak korban beberapa kali memanggil korban lewat telepon. Namun, tak ada respons dari korban.

Lantaran merasa ada yang janggal, anak korban membuka pagar toko yang tidak terkunci. Dia meminta bantuan warga untuk membuka rolling door.

Setelah itu, korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Tubuhnya tertumpuk kardus air mineral besar di area kamar mandi.

Korban bersimbah darah karena ada luka parah di kepala. Peristiwa itu dilaporkan kepada polisi. Kurang dari 24 jam, polisi berhasil menangkap Andreas.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved