Mahasiswa Unila Tewas Diduga Disiksa Senior saat Diksar: Disuruh Jalan 15 Jam, Istirahat 5 Menit
Mahasiswa FEB Unila tewas diduga akibat disiksa seniornya saat mengikuti diksar. Dia disebut disuruh berjalan 15 jam dan istirahat cuma lima menit.
Dekan FEB Unila, Nairobi, mengakui adanya kelalaian saat diksar sehingga membuat adanya mahasiswa yang tewas.
"Panitia dan pengurus menyadari terjadinya kelalaian pelaksanaan tersebut, dan memohon maaf kepada pihak yang dirugikan, saya terima mereka pada 12 Desember 2024," katanya.
Menurutnya, Dekanat pada 12 Desember 2024 melakukan sidang terhadap ketua dan pengurus Mahepel didampingi pembina Mahepel dari unsur alumni. Pihak Mahepel telah berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya.
Nairobi mengatakan para pengurus Mahepel telah meminta izin kepada Dekanat pada 14-17 November 2024 bahwa Mahepel melakukan diksar terhadap rekrutmen anggota baru sebanyak 6 orang.
"Kami Dekanat mendapatkan laporan bahwa dalam Diksar salah seorang mahasiswa bernama MAF mengalami masalah pendengaran, juga isu pelatihan melampaui kewajaran terhadap fisik peserta," kata Nairobi.
Nairobi menambahkan, panitia Diksar berjanji tidak akan mengulangi perbuatan tersebut dan maka mereka siap dibekukan organisasi, dan dibuat dalam surat pernyataan.
"Kami dekanat memberikan hukuman Mahepel untuk membersihkan embung rusunawa," kata Nairobi.
Sebagian artikel telah tayang di Tribun Lampung dengan judul "Cerita Mahasiswa FEB Unila Disiksa Kakak Tingkat Saat Ikuti Diksar Mahepel"
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribun Lampung/Noval Andriansyah/Bayu Saputra)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.