Senin, 6 Oktober 2025

Dedi Mulyadi Wacanakan Vasektomi bagi Penerima Bansos: Berhenti Bikin Anak Kalau Tak Sanggup Nafkahi

Wacana kebijakan vasektomi untuk penerima bansos disampaikan Dedi Mulyadi. Dedi menyoroti banyaknya keluarga tak mampu di Jabar yang punya banyak anak

Tribunnews.com/Rizki Sandi Saputra
WACANA KB VASEKTOMI - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi alias Kang Dedi Mulyadi (KDM) saat ditemui awak media di Gedung Nusantara Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (29/4/2025). Baru-baru ini, Dedi melontarkan wacana kebijakan vasektomi bagi keluarga penerima bansos. 

"Masa harus terus-terusan Rp25 juta untuk melahirkan? Itu bisa buat bangun rumah," katanya.

Atas hal itu, Dedi pun mengimbau kepada keluarga tak mampu untuk berhenti memiliki banyak anak jika tak bisa menafkahi.

"Makanya, berhentilah bikin anak kalau tidak sanggup menafkahi," tegas dia.

Janjikan Insentif bagi yang Melakukan Vasektomi hingga Pihak Desa

Wacana Dedi Mulyadi terkait vasektomi juga diiringi janji pemberian insentif terhadap suami yang bersedia hingga pihak desa.

Dedi mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar bakal memberi Rp500 ribu bagi suami yang bersedia melakukan vasektomi.

Baca juga:  Masa Lalu Aura Cinta Diungkap Kepala SMAN 1 Cikarang Utara: Masuk Jalur Tak Mampu, Sering Syuting

Sementara, bagi desa-desa yang berhasil melaksanakan program KB, juga akan mendapat penghargaan.

Dedi menyebut insentif itu berupa hadiah stimulus pembangunan sebesar Rp10 miliar.

"Desa Istimewa adalah desa yang berhasil dalam KB, pelayanan pendidikan rakyat, kesehatan warga, tidak ada angka kematian ibu, tidak ada kematian anak, tak ada stunting, pengelolaan sampah baik, dan beberapa indikator penilaian lain," jelas Dedi, Selasa (29/4/2025), dilansir TribunJabar.id.

"Penilaian akan dimulai dari desa, dari kecamatan. Juara kecamatan akan mendapat hadiah Rp200 juta. Juara kabupaten/kota akan mendapat hadiah stimulus Rp1 miliar."

"Nanti akan diumumkan desa yang paling sukses dan desa yang paling gagal," lanjut dia.

Ketika ditanya mengapa mewacanakan vasektomi bagi penerima bansos, Dedi kembali menyinggung sebagian besar keluarga tak mampu memiliki banyak anak.

Ia berharap, dengan kebijakan vasektomi, angka kelahiran dan kemiskinan di Jabar bisa turun.

"Untuk itu, (vasektomi) ya agar kelahirannya diatur dan angka kemiskinan turun, karena hari ini kan yang cenderung anaknya banyak itu cenderung orang miskin," pungkasnya.

DPRD Jabar Dukung

Mengenai wacana vasektomi bagi penerima bansos yang disampaikan Dedi Mulyadi, anggota Komisi V DPRD Provinsi Jabar fraksi PKS, Siti Muntamah, memberi dukungan.

Siti menyebut, selama ini angka kelahiran di Jabar relatif tinggi. Tetapi, kata dia, ada beberapa catatan, mulai dari angka kematian ibu dan anak, kemiskinan, hingga anak terlantar.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved