Demonstrasi di Berbagai Wilayah RI
KISAH Pedih Pedagang Batagor dan Ibu Penjual Seblak Korban Demo Ricuh, Dedi Mulyadi Beri Bantuan
Kisah sedih pedagang batagor selamatkan diri dari tembakan gas air mata dan ibu penjual seblak yang gerobaknya hangus terbakar.
Penulis:
Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - Bukannya untung, malah buntung.
Peristiwa ini dialami oleh Cepi Junaedi, pedagang batagor di Cianjur.
Setiap mendapatkan informasi ada aksi unjuk rasa, Cepi tak ragu untuk berjualan, mendekati kerumunan massa.
Dia berharap batagor yang ia jual di gerobak milik bosnya laris manis.
Tak butuh waktu lama, puluhan porsi batagor dipesan petugas keamanan, warga hingga sejumlah peserta aksi.
Bahkan ketika ribuan orang tiba di depan Gedung DPRD Cianjur, Cepi masih mondar-mandir mengantarkan beberapa porsi batagor.
Baca juga: Nasib Pelajar SMP Ditangkap dan Ditahan Gegara Jarah Tameng Polisi saat Demo di Polda NTB
Namun, suasana berubah menjadi mencekam setelah massa dan aparat terlibat bentrokan, hingga tembakan gas air mata meletup di dekat pria berusia 43 tahun itu, Sabtu (30/8/2025)
Kepulan asap berwarna putih pekat dan berbau menyengat hingga membuat sesak napas akan menjadi pengalaman yang tak akan terlupakan bagi Cepi Junaedi.
Gas air mata yang telah mengelilingi tubuh Cepi membuatnya melarikan diri dan meninggalkan gerobak sumber penghidupan keluarga dia di rumah.
Meski sudah lari ke area pesawahan, dia masih dikejar dan ditembaki gas air mata aparat yang tengah berupaya membubarkan massa.
Walau pun sudah berusaha sekuat tenaga menghindari gas air mata, Cepi tetap merasakan perih dan sesak napas.
Cepi yang tinggal di Kampung Santiong, Jalan Gunung Gede, Kelurahan Sawahgede, Kecamatan Cianjur, harus menunggu dua jam hingga situasi aman untuk mengecek gerobak batagor yang ia tinggalkan.
Sayang, kepahitan yang dia dapat. Uang berjualan seharian penuh yang disimpan di laci gerobak senilai Rp 550 ribu hilang.
"Dari sore sampai sesudah magrib, saya diam di sawah karena takut banyak gas air mata. Setelah kondisi aman, baru kembali lagi, tapi laci tempat menyimpan uang terbuka, dan semua uang hilang, bahkan kaca gerobak juga pecah," kata Cepi sambil menujuk laci digerobaknya.
Cepi menceritakan, dia telah menghitung uang hasil berjualan batagor, dan memisahkan sebagian uang tersebut untuk disetorkan pada bosnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.