Sabtu, 4 Oktober 2025

Kasus Seragam Digunting Guru di Sragen: Siswa Ngotot Pakai Seragam Lama Karena Merasa Lebih Keren

Siswa tersebut ngotot mengenakan seragam sekolahnya yang lama karena merasa lebih keren karena ada gambar-gambarnya

Editor: Erik S
Istimewa via Tribun Solo
GURU GUNTING SERAGAM- Aksi guru memotong seragam siswa yang viral di media sosial, terungkap. Ternyata peristiwa tersebut terjadi di Sragen, Jawa Tengah pada 17 Februari 2025 lalu. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sragen, Prihantomo mengatakan setelah ditelusuri, guru tersebut merupakan salah satu guru di SMP swasta yang ada di Kabupaten Sragen. Selain itu, pemotongan seragam tersebut ternyata justru permintaan dari orang tua siswa tersebut. 

TRIBUNNEWS.COM, SRAGEN -  Kasus guru gunting seragam siswa di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah ternyata atas permintaan orangtua siswa tersebut.

Kasus tersebut terjadi di SMP PGRI 5 Sukodono, Sragen. Siswa tersebut adalah siswa pindahan.

Dia ngotot mengenakan seragam sekolahnya yang lama karena merasa lebih keren. Itu yang melatari orangtua minta tolong ke siswa.

Baca juga: Sosok Anggrek Anggarayani, Guru SMP di Sragen yang Viral Gunting Seragam Siswa

Keterangan tersebut disampaikan guru tersebut, Anggrek Anggarayani. Anggrek adalah guru pengampu mata pelajaran seni budaya dan PPKN, serta guru bagian kesiswaan.

"Sebelumnya saya minta maaf atas kecerobohan, keteledoran, dan kelalaian saya, seharusnya itu tidak saya unggah, tapi itu saya dokumentasi atas permintaan orang tua anak," katanya kepada TribunSolo.com, Selasa (22/4/2025).

Menurut Anggrek, videot tersebut bukti kepada orangtua siswa bahwa seragam tersebut telah digunting.

"Itu sebagai bukti untuk, memang benar sudah saya potong (seragam), karena yang menyuruh memotong (seragam) itu adalah ibu dari Iksan (siswa di dalam video)," sambungnya.

Anggrek menuturkan, pengguntingan seragam serta pengambilan video dilakukan pada Senin (17/4/2025).

Merasa lebih keren

Sebenarnya seragam yang dikenakan oleh siswa bernama Iksan tersebut adalah seragam dari sekolah lamanya.

Iksan adalah siswa pindahan di SMP PGRI 5 Sukodono, yang kini duduk di bangku kelas 9.

Anggrek mengungkapkan, bahwa sejak dua bulan sebelum pengguntingan itu, Iksan sudah dibelikan seragam baru oleh ibunya.

Hanya saja, Iksan enggan memakai seragam baru tersebut, karena Iksan merasa dirinya lebih keren memakai seragam yang lama.

"Sudah dibelikan seragam baru 2 bulan sebelumnya, tapi Nak Iksan tidak mau, katanya dia memakai seragam itu terlihat keren, alhasil ibunya meminta saya untuk dipotong saja," jelasnya.

Baca juga: Guru SMP Swasta di Sragen Gunting Seragam Siswa, Ini Kata Kepala Dinas Pendidikan

"Saya menelpon ibunya, Bu bagaimana ini kok Iksan masih memakai seragam tersebut, akhirnya ibunya chat saya, bilang dipotong saja bu, digunting saja, dan chat itu masih ada, juga sudah saya print," sambungnya.

Anggrek sendiri tidak tahu secara jelas, gambar apa yang ada pada seragam Iksan.

"Kalau gambarnya kurang jelas, itu seperti ada geng-gengan, terus tulisan berkalimatkan, maaf, seperti wanita itu nggak baiklah, sepertinya dia sedang merasakan kekecewaan terhadap, entah pacarnya atau siapa," terang dia.

"Di celananya ada kecil-kecil itu tulisannya, sama di bagian belakang baju, bagian bawah itu total," tambahnya.

Anggrek mengatakan, video tersebut ia unggah pada Sabtu (19/4/2025) pagi di media sosial Tiktok.

Kemudian, dia diminta untuk menghapus video tersebut oleh Komite Sekolah.

Baca juga: Viral Guru SMP di Sragen Gunting Seragam Siswa yang Penuh Coretan, Mengaku Disuruh oleh Ibu Muridnya

Video itu sudah ia hapus dari akun tiktoknya pada malam hari di hari yang sama saat ia mengunggah video tersebut.

Sebelum mengunggah video tersebut, Anggrek juga telah meminta izin kepada orangtua Iksan.

"Komunikasi sama orang tua ada, saya meminta izin, Ibu mohon maaf apakah boleh video ini saya upload, itu ada screenshot, itu ada semua, dan orang tua membolehkan, iya Bu," ujar dia.

"Sebenarnya saya mengunggah video tersebut hanya untuk memberi tahu ke anak-anak saya saja, kan seragam yang dicoret-coret tidak cuma Nak Iksan, ada beberapa anak juga, dan saat ini juga masih dalam penanganan guru BK, saya beri tahu, ini lho anak-anak, kalau ada coretan, saya potong, awalnya seperti itu," ucapnya.

Keterangan orangtua

Ayah Iksan, Dwi Aminarti membenarkan bahwa pemotongan seragam tersebut memang permintaan istrinya.

Dimana, Iksan diketahui anak yang bandel.

Meski sudah sering dinasehati orang tuanya, ia tidak pernah mengindahkannya.

"Dia kalau dikasih tahu diam, tapi nggak mau dengar, setelah itu, waktu Bu Anggrek telfon istrisaya, suruh ngasih tahu, ya sudah bu (untuk dipotong), sebenarnya sudah dibelikan seragam baru," ujar Dwi.

"Karena dia kalau dikasih tahu nggak mau dengar, ya disuruh motong saja sama Bu Anggrek itu, sudah dipotong saja Bu, karena sudah dibelikan yang baru," sambungnya.

Menurut Dwi, setelah seragam digunting, Iksan sudah tidak lagi memakai seragam lamanya itu.

"Iya menerima (seragam Iksan dipotong), justru diminta, karena sudah dikasih tahu baik-baik nggak nurut sama orang tua, ini yang meminta istri saya, iya, jadi pelajaran untuk anak," pungkasnya. 

Penulis: Septiana Ayu Lestari

Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Duduk Perkara Viral Guru Gunting Baju di Sragen, Siswa Pindahan Ogah Pakai Seragam Sekolah Baru

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved